Show simple item record

dc.contributor.advisorBengen, Dietriech G
dc.contributor.advisorNatih, Nyoman Metta N
dc.contributor.authorAnggraini, Rika
dc.date.accessioned2018-01-08T04:59:33Z
dc.date.available2018-01-08T04:59:33Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88613
dc.description.abstractBelangkas (C. rotundicauda) yang memiliki nilai ekonomi dan ekologi, umumnya menyebar pada perairan pesisir bermangrove dan bersubstrat lumpur berpasir, serta bersalinitas rendah. Jika habitat belangkas di Kampung Gisi Teluk Bintan terjaga dengan baik, maka populasinya akan tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, demikian pula sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur belangkas berdasarkan karakter morfometrik dan biologi populasi, dan menganalisis hubungan belangkas dan karakteristik lingkungan perairan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus sampai September 2016 di perairan pesisir Kampung Gisi Teluk Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Sampling belangkas diambil dengan menggunakan metode transek sabuk. Data karakteristik lingkungan perairan diperoleh melalui pengukuran parameter kedalaman perairan, suhu air, arus, salinitas, pH dan DO, dan pengambilan sampel sedimen yang dilakukan secara in-situ. Pengukuran karakter morfometrik belangkas dan karakteristik sedimen dilakukan di Laboratorium Kelautan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi, PCA dan CA. Perairan pesisir Kampung Gisi, Teluk Bintan pada ketiga stasiun penelitian dimana ditemukan belangkas, dikarakteristikkan oleh kedalaman perairan yang berkisar antara 41 - 490 cm, suhu air antara 31 - 33.8 ˚C, salinitas antara 27 - 31 psu, DO antara 5.2 - 7.4 mg/l, kecepatan arus antara 0.1 - 1.1 m/s, dan pH antara 7.5 -8.2. Karakteristik sedimen dasar perairannya didominasi oleh butiran lumpur berpasir. Belangkas (C. rotundicauda) yang ditemukan di semua stasiun penelitian, terbagi atas 2 (dua) kelas ukuran yakni kelas ukuran kecil (≤ 48.5 mm) dan besar (≥ 48.5 mm). Belangkas berukuran besar paling banyak ditemukan (15 individu), sedangkan yang berukuran kecil sebanyak 5 individu. Berdasarkan jenis kelaminnya, belangkas jantan lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan belangkas betina. Pola pertumbuhan belangkas jantan bersifat allometrik positif, sedangkan belangkas betina bersifat allometrik negatif. Hasil analisis faktor kondisi, belangkas betina lebih montok daripada belangkas jantan. Belangkas umumnya menyebar pada kawasan pesisir bermangrove dan bersubstrat lumpur berpasir, serta bersalinitas rendah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine scienceid
dc.subject.ddcFish seawaterid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBintan-Sumateraid
dc.titleEkostruktur Populasi Belangkas (Carcinoscorpius rotundicauda, Latreille 1802) Berdasarkan Karakteristik Lingkungan Perairan di Pesisir Kampung Gisi Teluk Bintan Kepulauan Riauid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCarcinoscorpius rotundicaudaid
dc.subject.keywordkarakter morfometrikid
dc.subject.keywordkarakteristik lingkunganid
dc.subject.keywordTeluk Bintanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record