Show simple item record

dc.contributor.advisorHubeis, Aida Vitayala
dc.contributor.advisorWibowo, Tri Cahyono
dc.contributor.authorAzizah, Meylin
dc.date.accessioned2018-01-08T04:37:53Z
dc.date.available2018-01-08T04:37:53Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88598
dc.description.abstractPerempuan masa kini merupakan perempuan modern yang memiliki pendidikan yang tidak kalah tinggi dengan laki-laki. Perempuan tidak harus dirumah saja mengurus anak dan suami, namun perempuan memiliki kesempatan yang sama menjajaki dunia karir dengan ikut bekerja, baik membantu perekonomian keluarga maupun sebagai apresiasi untuk dirinya sebagai aktualisasi diri. Ibu merupakan dunia bagi anak-anaknya, sehingga hubungan yang pertama dan terutama dalam kehidupan seorang anak adalah dengan ibunya. Hubungan ini akan membentuk pola komunikasi terhadap gaya pengasuhan yang diterapkan ibu pada diri anaknya. Fenomena yang terjadi saat ini, ibu yang berkerja dengan jam formal secara tidak sadar mengabaikan anaknya. Ibu yang memiliki karir namun tidak dapat maksimal mengurus anak menjadi permasalahan tersendiri. Ibu yang bekerja formal kadangkala terbuai dengan kebiasaan saat mereka bekerja, yang dimana ibu tetap menyerahkan anak pada pengasuh walau sedang libur atau cuti. Namun keadaan ini tentu berbeda dengan ibu yang bekerja dengan jam piket/shif. Ibu yang bekerja berdasarkan jam piket/shif memiliki pola komunikasi keluarga yang berbeda pada ibu pekerja formal yang dapat membentuk gaya pengasuhan pada anaknya. Secara umum, penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pola komunikasi keluarga ibu pekerja Lapas yang dimanifestasikan melalui karakteristik individu, karakteristik keluarga, pola komunikasi laissez faire, pola protektif, pola pluralistik, dan pola konsensual. Serta dukungan sosial ekonomi, dukungan kelembagaan, dukungan sistem sosial, dan informasi media massa terhadap gaya pengasuhan anak, yaitu perilaku afeksi, perilaku agresi, perilaku pengabaian, dan perilaku penolakan. Secara khusus tujuan penelitian adalah 1) Mendeskripsikan karakteristik individu dan karakteristik keluarga ibu pekerja Lapas, 2) Menganalisis pengaruh karakteristik individu dan karakteristik keluarga terhadap gaya pengasuhan anak, 3) Menganalisis pengaruh pola komunikasi keluarga dan lingkungan sosial ekonomi terhadap gaya pengasuhan anak, 4) Menganalisis pengaruh karakteristik individu, karakteristik keluarga, pola komunikasi keluarga, dan lingkungan sosial ekonomi terhadap gaya pengasuhan anak. Lembaga Pemasyarakatan Wanita (LPW) kelas II A Bandarlampung di pilih secara purposive sebagai lokasi penelitian. Hal ini dikarenakan LPW kelas II A memiliki pembagian jam kerja piket/shif yang teratur. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juli 2016 dengan jumlah sampel yang di uji sebanyak 35 orang yang di pilih melalui metode pengambilan sampel slovin. Desain penelitian adalah deskriptif. Data inferensia di uji menggunakan analisis analisis structural equation modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara usia sebagian besar responden dan suami berusia 26-35 tahun. Pendapatan yang diterima di atas Rp.2.500.000 perbulan, di tambah tunjangan-tunjangan lain seperti BPJS Kesehatan dan remun. Suami juga mendapatkan gaji di atas Rp. 2.500.000. Pendidikan responden memiliki posisi yang sama dengan pendidikan suami yaitu jenjang S1. Sebagian besar responden telah bekerja antara 5-10 tahun. Sebagian besar responden memiki anak dengan rentan umur 1-5 tahun dibandingkan dengan anak yang berumur 6-10 tahun. keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan 1 orang anak dan usia pernikahan responden telah lebih dari 4 tahun. Pada uji SEM antara karakteristik individu terhadap pengasuhan anak, pendapatan dan pendidikan ibu yang lebih berpengaruh terhadap perilaku afeksi dalam gaya pengasuhan anak, yaitu penerimaan orangtua. Selanjutnya pada karakteristik keluarga, pendapatan suami yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku afeksi. Pola laissez faire dan pola protektif yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku afeksi, serta dukungan ekonomi keluarga dan dukungan sistem sosial yang mempengaruhi perilaku afeksi. Pada uji pengaruh secara keseluruhan pada karakteristik individu, karakteristik keluarga, pola komunikasi keluarga, dan dukungan sosial ekonomi terhadap gaya pengasuhan anak, maka yang berpengaruh secara signifikan adalah usia ibu, pendidikan ibu, pendapatan ayah, pola laissez faire dan pola protektif, dukungan ekonomi keluarga dan dukungan sistem sosial terhadap terhadap perilaku afeksi atau pengasuhan penerimaan orangtua.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSociologyid
dc.subject.ddcCommunicationid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBandar Lampungid
dc.titlePola Komunikasi Keluarga Ibu Pekerja Lapas terhadap Gaya Pengasuhan Anakid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordIbu pekerjaid
dc.subject.keywordkomunikasi keluargaid
dc.subject.keywordgaya pengasuhanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record