Show simple item record

dc.contributor.advisorHubeis, Musa
dc.contributor.advisorPurwanto, Budi
dc.contributor.authorDasryanto
dc.date.accessioned2018-01-08T04:32:09Z
dc.date.available2018-01-08T04:32:09Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88574
dc.description.abstractkecil, batu bara merupakan bahan galian yang terbentuk dari sisa tumbuhan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Batubara (tekMIRA) fokus pada penelitian teknologi pemanfaatan batu bara di sektor Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM), sehingga ketergantungan terhadap energi fosil bisa berkurang. Salah satu teknologi batu bara bersih yang dikembangkan adalah teknologi konversi melalui gasifikasi skala UMKM. Gasifier Mini (GasMin) batu bara merupakan reaktor skala UMKM yang mengubah batu bara menjadi bahan bakar gas melalui proses gasifikasi dengan pereaksi udara terbatas dan uap air. Teknologi gasifikasi batu bara atau biomassa banyak dikenal di industri, khususnya industri-industri besar. Pada UMKM produk dalam negeri belum dikenal masyarakat. Puslibang tekMIRA melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) gasifier mini (GasMin) dari skala laboratorium sampai pada pilot project (skala proyek percobaan). Kajian menggunakan metode survei dan pengamatan langsung di lapangan dengan metode deskriptif dan analitik dan untuk memperoleh data investasi awal GasMin batu bara, ada beberapa hal yang memerlukan kajian, yakni biaya operasional, analisis kelayakan finansial, analisis kelayakan menggunakan incremental analysis: Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) dan Profitability Index (PI). Data dianalisis dengan tahapan berikut: (1) analisis perumusan strategi analisis faktor internal dan eksternal, (2) analisis matriks internal eksternal, (3) analisis Strength, Weakness, Opportunities and Threats (SWOT) dan (4) analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Analisis kebutuhan batu bara untuk analisis incremental dilakukan pada tiga UMKM, diantaranya: (1) UMKM peleburan aluminium dengan analisis kebutuhan batu bara dari penggantian solar dan oli bekas pada kapasitas 50 kg/jam; (2) UMKM penyulingan minyak atsiri dengan analisis kebutuhan batu bara dengan penggantian biomassa (daun cengkeh, kayu bakar dan tempurung kelapa) pada kapasitas 30 kg/jam dan (3) UMKM pembuatan tahu dengan analisis kebutuhan batu bara dengan penggantian serbuk kayu pada kapasitas 10 kg/jam. Setelah dilakukan analisis incremental, perlu dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui cashflow dan kelayaan finansial dari UMKM lokasi uji coba alat GasMin kapasitas 50 kg/jam, 30 kg/jam dan 10 kg/jam untuk memperoleh investment decision terkait financial decision yang dilakukan. Pada analisis finansial kelayakan ini, variasi kapasitas GasMin dianalisis berdasarkan lokasi penempatan alat GasMin yang sudah terpasang di UMKM (Peleburan Aluminium, Penyulingan Minyak Atsiri dan Pembuatan Tahu). Penentuan posisi strategi Matriks IE didasarkan pada hasil total nilai Matriks IFE yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilai Matriks EFE pada sumbu y. Total nilai Matriks IFE 2.581 dan nilai Matriks EFE 2.868. Dengan demikian posisi pengguna GasMin terletak pada sel V, yaitu jaga dan pertahankan. Strategi yang sesuai untuk diterapkan pada sel ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil identifikasi dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman kapasitas produksi, baik kuantitas maupun mutu pada UMKM yang berada pada sel V selanjutnya akan digunakan untuk merumuskan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan dari beberapa alternatif strategi yang sudah diformulasikan, maka dipilih strategi yang menjadi prioritas untuk diterapkan pada kapasitas produksi, baik kuantitas maupun mutu pada UMKM yang sesuai dengan posisi kapasitas produksi UMKM dalam mendukung dan menerapkan strategi menjaga dan mempertahankan. Berdasarkan perhitungan dalam Matriks QSP gabungan, diperoleh hasil strategi yang harus didahulukan untuk diimplementasikan, yaitu pemanfaatan teknologi energi GasMin dengan menyesuaikan kebutuhan pasar dan perkembangan zaman dengan nilai daya tarik tertinggi diantara alternatif strategi lainnya 7,2. Berdasarkan analisis QSPM dengan pakar dari Pengguna GasMin, dihasilkan dua strategi yang nilainya sama (7,0) menjadi strategi prioritas adalah strategi pengembangan kapasitas produksi dengan kemudahan memperoleh bahan baku batu bara pada UMKM dan strategi pemanfaatan teknologi energi GasMin dengan menyesuaikan kebutuhan pasar dan perkembangan zaman. Analisis QSPM dengan pakar dari Distributor, menghasilkan dua strategi yang nilainya sama (7,0), yaitu strategi penerapan manajemen perubahan dalam menghadapi dinamika mutu SDM dalam proses penyerapan teknologi GasMin dan strategi pemanfaatan teknologi energi GasMin dengan menyesuaikan kebutuhan pasar dan perkembangan zaman.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSmall scale industryid
dc.subject.ddcEnergy Developmentid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcYogyakarta-DIYid
dc.titleEvaluasi Implementasi dan Kelayakan Pengembangan Energi Alternatif Gasifikasi Mini Batu Bara pada UMKM di Yogyakartaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGasifier Miniid
dc.subject.keywordUMKMid
dc.subject.keywordKelayakan Pengembangan Energi Alternatifid
dc.subject.keywordEvaluasi Implementasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record