dc.description.abstract | Kenaikan tinggi muka laut memberikan potensi ancaman yang sangat besar
terhadap Indonesia yang merupakan negara kepulauan. IPCC (2014) menyatakan
kenaikan muka air laut dunia akibat pemanasan global berkisar antara 0,51 cm/
tahun sampai 0,86 cm/tahun, atau dengan rata-rata 0,68 cm/ tahun. Kenaikan muka
air laut merupakan salah satu faktor penyebab banjir pasang (rob). Kota Dumai
merupakan salah satu kawasan pesisir yang rentan terhadap bencana rob (banjir
pasang) dan sensitif terhadap kerusakan oleh faktor alami dan faktor artifisial
(pengaruh dari manusia). Sebagai kota industri, meningkatnya aktivitas
antropogenik baik pemanfaatan maupun pembukaan lahan di kawasan pesisir Kota
Dumai berpengaruh terhadap intensitas bencana rob.
Tujuan penelitian ini adalah pertama menganalisis tren kenaikan muka laut
perairan laut Dumai dan memprediksi kenaikan muka laut perairan laut Dumai pada
Tahun 2050; kedua menganalisis cakupan wilayah yang terkena banjir rob di Kota
Dumai; ketiga menganalisis zonasi tinggi genangan air di Kota Dumai; dan keempat
memprediksi genangan beserta dampak banjir rob terhadap tutupan lahan di Kota
Dumai pada Tahun 2050.
Metode yang digunakan untuk menganalisis zonasi rob serta dampak
terhadap tutupan lahan di Kota Dumai terdiri dari analisis beberapa komponen,
antara lain meliputi kenaikan muka laut, Digital Terrain Model (DTM), pasang
surut dan tutupan lahan. Kenaikan muka laut dianalisis menggunakan regresi linear
terhadap data altimetry sea level anomaly (SLA); Digital Terrain Model (DTM)
dianalisis menggunakan DSM filter pada SAGA GIS terhadap data Digital Surface
Model (DSM) Kota Dumai untuk mereduksi pengaruh tinggi tajuk vegetasi dan
bangunan; Komponen pasang surut dianalisis menggunakan metode least square
dan lebih lanjut untuk mengetahui nilai Mean Sea Level (MSL) dan Higher Hight
Water Level (HHWL); Cakupan dan zonasi banjir rob diperoleh dari selisih nilai
HHWL dan DTM. Cakupan banjir rob selanjutnya dilakukan overlay terhadap
tutupan lahan Kota Dumai serta diproyeksikan terhadap dampak kenaikan muka
laut pada tahun 2050.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa tren kenaikan muka laut
yang terjadi di perairan laut Kota Dumai lebih tinggi dari tren kenaikan muka laut
global, yaitu berkisar antara 4.80 – 5.61 mm/ tahun. Kenaikan muka laut
memberikan pengaruh terhadap luasan banjir rob yang terjadi di Kota Dumai. Rob
di Kota Dumai terjadi pada enam kecamatan dan dua puluh empat kelurahan, yaitu
pada area dengan elevasi dibawah HHWL 1.39 - 1.532 m. Area Kota Dumai yang
terkena genangan rob seluas 6863.04-8890.24 ha meliputi Kecamatan Medang
Kampai, Sungai Sembilan, Dumai Barat, Dumai Selatan, Dumai Timur serta Dumai
Kota. Berdasarkan prediksi rob 2050, area Kota Dumai yang tergenang rob
mengalami peningkatan luas seluas 2634.74 ha. Area Kota Dumai sebagian besar
termasuk dalam Zona 3 yaitu dengan ketinggian 0.33 – 0.73 m.Kecamatan terluas
yang termasuk zona 1 (ketinggian genangan tertinggi) adalah Kecamatan Dumai
Kota. Sedangkan hasil analisis spasial terhadap tutupan lahan yang mengalami rob
(banjir pasang) didapatkan bahwa kawasan terluas yang terkena rob yaitu lahan
terbangun, diikuti dengan kebun, lahan terbuka, mangrove, hutan, semak dan badan
air. Pada tahun 2050 luas genangan rob akan mengalami peningkatan terutama pada
lahan kebun. | id |