Show simple item record

dc.contributor.advisorSumardjo
dc.contributor.advisorMulyani, Eko Sri
dc.contributor.authorAdawiyah, Cut Rabiatul
dc.date.accessioned2018-01-08T04:30:54Z
dc.date.available2018-01-08T04:30:54Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88570
dc.description.abstractPada tahun 2014 – 2015 produksi tanaman pangan terutama padi, jagung dan kedelai di dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan pangan, dikarenakan produksinya yang belum maksimal. Hal ini bisa dilihat dari impor bahan pangan khususnya beras, jagung dan kedelai yang masih dilakukan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pangan. Menurut data Kementerian Pertanian pada tahun 2014 Pemerintah masih mengimpor beras sebesar 300 ribu ton, impor jagung sebesar 2.58 juta ton dan impor kedelai sebesar 1.92 juta ton. Pada tahun 2015 impor beras semakin meningkat yaitu 1.5 juta ton, impor jagung sebesar 2.7 juta ton dan impor kedelai sebesar 1.96 juta ton. Laju Pertumbuhan penduduk Indonesia 2010-2015 adalah 1.4 persen (BPS 2017), pertumbuhan penduduk di atas nol persen akan berdampak terhadap peningkatan upaya penyediaan pangan. Pemenuhan kebutuhan pangan penduduk sampai ke tingkat individu dituangkan secara eksplisit dalam Undang-Undang Pangan Nomor 8 tahun 2012. Pembangunan ketahanan pangan bersifat multikompleks yang memerlukan pendekatan multisektoral, dengan demikian koordinasi lintas sektor menjadi bagian penting dari efektifitas pembangunan ketahanan pangan nasional. Pembangunan pertanian ke depan diarahkan pada pengembangan konsep pembangunan pertanian yang berkelanjutan sebagai bagian dari alam (sustainable agriculture). Pemerintah kabinet kerja periode 2015-2019 saat ini telah berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan pangan serta swasembada pangan yang mengacu pada Nawa Cita (9 agenda prioritas pembanguanan nasional) yang salah satu agendanya adalah terwujudnya kedaulatan ekonomi tercantum di dalamnya termasuk pencapaian kedaulatan pangan, terutama komoditas padi, jagung dan kedelai yang ditargetkan terwujud pada tahun 2017. Dalam mengimplementasikan swasembada pangan padi, jagung, kedelai (Pajale), Pemerintah kabinet kerja membuat suatu kebijakan dan program peningkatan produksi Pajale tahun 2015 menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian RI No 03/Permentan/OT.140/2/2015 tentang pedoman UPSUS (Upaya Khusus) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai melalui program perbaikan jaringan irigasi dan sarana pendukungnya. Salah satu syarat untuk bisa maju dan berkembang sebuah usaha adalah inovasi yang terus menerus atau berkelanjutan. Inovasi dapat diartikan sebagai usaha untuk melakukan perbaikan ataupun terobosan. Penyaluran teknologi dan informasi ke tingkat petani dengan melalui lembaga penunjang pedesaan seperti kelompok tani. Kelompok tani dianggap sebagai organisasi yang efektif untuk memberdayakan petani, meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan petani dengan bantuan fasilitasi pemerintah melalui program dari berbagai kebijakan pembangunan pertanian, maka perlu dikaji pula perannya dalam mempercepat penerapan teknologi. Demikian juga diseminasi teknologi pertanian kepada petani akan lebih efisien jika dilakukan pada kelompok tani, karena dapat menjangkau petani yang lebih banyak dalam satuan waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis tingkat adopsi inovasi dalam kegiatan Upsus Pajale; (2) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap adopsi teknologi dalam kegiatan Upsus Pajale; dan (3) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peran komunikasi kelompok tani terhadap adopsi teknologi dalam kegiatan Upsus Pajale. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) di Kabupaten Malang yaitu Desa Karangsuko untuk padi, Desa Petungsewu untuk jagung dan Desa Arjosari untuk kedelai. Pemilihan lokasi dengan pertimbangan Desa tersebut mendapatkan bantuan program UPSUS PAJALE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli-Oktober 2016. Data diambil menggunakan kuesioner pada responden sebanyak 90 orang (30 orang pada masing-masing desa) dan didukung dengan data kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap beberapa key informan dan observasi langsung. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensia menggunakan analisis regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi inovasi pada kegiatan UPSUS Pajale di Kabupaten Malang termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan skor sebesar 88. Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi pada kegiatan Upsus Pajale di Kabupaten Malang adalah petani yang berusia muda, , pendidikan nonformal, pendidikan formal, luas lahan yang dikuasai, peran media informasi, peran pendamping dan peran komunikasi kelompok tani. Faktor-faktor yang memengaruhi peran komunikasi kelompok tani di Kabupaten Malang adalah petani yang berusia muda, luas lahan yang dikuasai, tingkat kekosmopolitan, pendidikan nonformal, peran media dan peran pendamping peran media informasi dan peran pendamping. Lembaga Penyuluhan dan pendamping diharapkan semakin baik dalam melakukan kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi kepada petani dan masyarakat tentang inovasi pertanian khususnya kepada petani berusia muda untuk lebih aktif dalam kegiatan Upsus Pajale. Sarana dan prasarana media informasi untuk petani perlu didukung ketersediaannya oleh pemerintah dan masyarakat agar peran komunikasi kelompok tani dalam adopsi inovasi teknologi lebih baik. Pengurus kelompok tani perlu ditingkatkan terus pengetahuannya melalui pelatihan atau pendidikan yang mendukung berkembangnya kelompok tani menjadi mandiri dan berkembang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSociologyid
dc.subject.ddcCommunicationid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcMalang, Jawa Timurid
dc.titlePeran Komunikasi Kelompok Tani dalam Adopsi Inovasi : Kasus Upsus Pajale di Kabupaten Malangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAdopsi inovasiid
dc.subject.keywordPeran komunikasi kelompok taniid
dc.subject.keywordUpsus Pajaleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record