| dc.description.abstract | Tingginya pangsa konsumsi minyak sawit di pasar internasional, telah
menempatkan minyak sawit sebagai pilihan utama minyak nabati di dunia.
Namun kondisi tersebut ternyata memicu timbulnya kampanye isu-isu negatif
terhadap produk minyak sawit Indonesia. Peneliti tertarik untuk mendalami isu
sustainability yang menyerang industri minyak sawit Indonesia dalam
menghasilkan minyak sawit berkelanjutan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) memetakan rantai pasok minyak sawit (2)
menetapkan titik kritis pada rantai pasok sustainable palm oil, berikut penetapan
variabel kunci sustainable palm oil, dan (3) membangun model penelusuran
minyak sawit berkelanjutan.
Metode pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara wawancara
pakar beberapa organisasi kelapa sawit Indonesia dan pakar PT.XYZ serta
melakukan observasi aktifitas rantai pasok CPO di PT.XYZ. Peneliti
menggunakan parameter Prinsip dan Kriteria (PnC) dan SCCS (Supply Chain
Certification Standar) RSPO sebagai parameter praktek-praktek berkelanjutan.
Metode analisis data menggunakan metode FMECA (Failure Modes, Effects and
Criticality Analysis) untuk analisa titik kritis dan metode likert untuk analisa
variabel kunci sustainable palm oil.
Hasil analisis FMECA penilaian pakar yang mewakili organisasi kelapa
sawit menunjukkan terdapat 19 indikator kritis yang menjadi kendala perusahaan
untuk memenuhi seluruh persyaratan produksi minyak sawit berkelanjutan, dan
hasil analisa titik kritis pada PT.XYZ menunjukkan terdapat 6 indikator kritis
yang menjadi kendala perusahaan untuk menghasilkan minyak sawit
berkelanjutan. Variabel kunci yang menentukan terpenuhinya seluruh persyaratan
untuk menghasilkan minyak sawit berkelanjutan adalah variabel X4. Variabel ini
merupakan kriteria P2.1 pada PnC RSPO, yaitu kepatuhan terhadap semua hukum
dan peraturan yang berlaku baik lokal, nasional, maupun internasional yang telah
diratifikasi. | id |
