Studi Pengembangan Wisata di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara
View/ Open
Date
2017Author
Salmiatin, Siti
Basuni, Sambas
Sunarminto, Tutut
Metadata
Show full item recordAbstract
Sampai saat ini pengembangan wisata untuk kegiatan ekowisata di Indonesia
khususnya di Kawasan Konservasi terus ditingkatkan, selain merupakan
pendekatan strategi pengelolaan kawasan konservasi juga sebagai salah satu
instrumen mendorong dan meningkatkan pemanfaatan potensi dan mengenalkan
keunggulan alamnya menjadi tujuan wisata yang menarik. Namun hingga kini
pengembangan wisata untuk kegiatan ekowisata khususnya di Kawasan Konservasi
belum merata diimplementasikan di seluruh Kawasan konservasi di Indonesia.
Salah satu Taman Nasional yang memiliki potensi yang tinggi namun belum di
upayakan pengembangan wisata secara optimal untuk kegiatan ekowisata adalah
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan objek wisata dan menilai
potensi wisata yang terdapat di TNRAW (2) menjelaskan pola permintaan wisata
di TNRAW (3) merumuskan arah pengembangan ekowisata di TNRAW. Data yang
dikumpulkan meliputi potensi objek wisata dan pengunjung TNRAW. Analisis
yang dilakukan dengan mengggunakan metode Avenzora (2008) dan deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek wisata berupa Anggrek
(Phalaenopsis amboinensis), Julang Sulawesi (Ryticeros Cassidix) dan Bukit
modus memiliki daya tarik wisata yang tinggi sehingga potensial untuk
dikembangkan sebagai objek utama ekowisata. Permintaan wisata menunjukkan
bahwa (1) sebagian besar pengunjung adalah laki-laki dengan usia remaja (15-23
tahun), dominan berasal dari kabupaten Konawe Selatan dengan pendidikan
dominan SMA dan pekerjaan sebagai pegawai Swasta (2) motivasi pengunjung
terutama Jelajah bukit modus (3) persepsi pengunjung terhadap objek wisata bahwa
bukit modus dan muara lanowulu memiliki kondisi yang memuaskan untuk
dikunjungi sementara berfoto merupakan kegiatan pertama yang dilakukan dan
memuaskan serta disenangi ketika berada di lokasi objek yang dikunjugi.
Sedangkan persepsi pengunjung terhadap kualitas pelayanan bahwa unsur
responsive merupakan pelayanan yang dianggap cukup baik, sementara pada
fasilitas wisata bahwa fasilitas yang dianggap cukup tersedia dan baik kondisinya
adalah fasilitas penunjang. Arah pengembangan ekowisata di TNRAW antara lain
diversifikasi produk wisata, peningkatan promosi, serta pelayanan dan fasilitas
yang diberikan hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengunjung,
peningkatan profesionalitas SDM (Sumber Daya Manusia).