| dc.description.abstract | Permasalahan data hilang pada data curah hujan tidak dapat dihindarkan. Hal
tersebut disebabkan karena rusaknya alat pencatat curah hujan atau kelalaian dari
petugas pencatat curah hujan. Salah satu metode pendugaan data hilang curah hujan
adalah algoritme Expectation-Maximization with Bootstrapping (EMB). Pada
penelitian ini data yang digunakan adalah curah hujan bulanan pada lima stasiun
hujan yang saling berdekatan di Kabupaten Indramayu pada tahun 2002–2012. Data
lengkap tersebut kemudian dihilangkan berdasarkan tiga mekanisme penghilangan
data, yaitu secara acak, secara berpola, dan secara berurutan, dengan dua mekanisme
pola deret waktu, yaitu dengan dan tanpa proses deseasonalizing. Hasil pendugaan
data hilang pada penelitian ini menyatakan bahwa pendugaan data hilang
secara keseluruhan lebih baik daripada pendugaan dilakukan dengan musim
tertentu. Selain itu, berdasarkan nilai akurasi kebaikan dugaan data hilang pada
penelitian ini, pada data hilang secara berpola dan berurutan lebih cocok
menggunakan proses deseasonalizing terlebih dahulu, sedangkan pada pendugaan
data hilang yang secara acak tidak perlu melalui proses deseasonalizing. | id |
