Show simple item record

dc.contributor.advisorMasyud, Burhanuddin
dc.contributor.advisorSunkar, Arzyana
dc.contributor.authorAr Rasyid, Ulfa Hansri
dc.date.accessioned2017-11-03T07:44:39Z
dc.date.available2017-11-03T07:44:39Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88320
dc.description.abstractBerang-berang cakar kecil (Aonyx cinereus Illiger, 1815) merupakan salah satu satwa yang dilindungi di Asia. Berang-berang cakar kecil termasuk satwa yang sudah lama dijadikan satwa peraga di kebun binatang dan akuarium dunia, termasuk di Indonesia. Meskipun memiliki sejarah pengelolaan yang panjang di lembaga konservasi, namun satwa ini masih sulit dipertahankan dalam kondisi sehat dan informasi mengenai perkembangbiakannya sangat kurang. Pengetahuan mengenai berang-berang cakar kecil penting untuk meningkatkan kepedulian dan menghilangkan persepsi negatif terhadap satwaliar ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menilai kesejahteraan, perilaku, dan persepsi pengunjung terhadap berang-berang cakar kecil. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai dengan bulan Februari 2017 di Kebun Binatang Bandung, Taman Margasatwa Ragunan, dan Gelanggang Samudra Ancol. Metode penelitian yang digunakan ialah studi literatur, wawancara, dan observasi. Analisis data berdasarkan kesesuaian pengelolaan dan penilaian kesejahteraan berdasarkan standar prosedur pengelolaan atau SOP berang-berang cakar kecil. Ethogram digunakan untuk mengumpulkan data perilaku satwa dan dihitung dengan frekuensi relatif perilaku. Kuesioner digunakan untuk menilai 90 responden dan dianalisis secara deskriptif. Chi- Square digunakan untuk menganalisis pegetahuan pengunjung terhadap satwa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kegiatan utama pengelolaan kesejahteraan berang-berang cakar kecil di ketiga lokasi yaitu pengelolaan pakan, pengelolaan kandang, dan pengelolaan kesehatan. Kebun Binatang Bandung memperoleh nilai terendah pada penilaian kesejahteran berangberang cakar kecil (45.24%), dibandingkan dengan dua lokasi lainnya yaitu Taman Margasatwa Ragunan (62.24%) dan Gelanggang Samudra Ancol (65.90%). Presentase penilaian kesejahteraan satwa di ketiga lokasi masuk dalam kategori rendah sampai dengan cukup (1 – 3). Terdapat empat aspek yang membutuhkan tindakan segera untuk perbaikan pengelolaan: bebas dari ketidaknyamanan lingkungan, bebas dari rasa takut dan tertekan, bebas dari rasa sakit, penyakit, dan luka, serta bebas berperilaku alami. Istirahat, bermain, dan merawat tubuh merupakan perilaku tertinggi yang dilakukan satwa baik oleh individu jantan maupun betina. Perilaku strereotipe tertinggi berada di Taman Margsatwa Ragunan (19.78%), perilaku yang muncul ialah mengemis, menggigit kaki dan membenturkan kepala di permukaan kolam air, berputar-putar di titik yang sama, serta memutar kepala ke belakang. Ketertarikan pengunjung terhadap peragaan berang-berang cakar kecil masih rendah karena ukuran tubuh satwa dan kondisi kandang peraga.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiodiversityid
dc.subject.ddcPopulational Environmentid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBandung, Jawa Baratid
dc.titleManajemen Kesejahteraan Berang-berang Cakar Kecil (Aonyx cinereus Illiger, 1815) sebagai Satwa Peraga di Lembaga Konservasi.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBerang-berang cakar kecilid
dc.subject.keywordsatwa peragaid
dc.subject.keywordkesejahteraan satwaid
dc.subject.keywordlembaga konservasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record