Show simple item record

dc.contributor.advisorHamim
dc.contributor.advisorSobir
dc.contributor.authorKusumadewi, Suhesti
dc.date.accessioned2017-11-03T07:43:45Z
dc.date.available2017-11-03T07:43:45Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88315
dc.description.abstractPembungaan merupakan kunci penting dalam usaha produksi benih. Pembungaan pada genus Allium sangat dipengaruhi oleh fotoperiode dan vernalisasi. Fotoperiode dan vernalisasi dilaporkan sebagai faktor penting dalam memacu pembungaan bawang merah di dataran tinggi, namun pengaruhnya di dataran rendah belum pernah dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh fotoperiode dan vernalisasi dalam menginduksi pembungaan bawang merah di dataran rendah. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Pasir Kuda IPB, Ciomas, Bogor pada bulan Desember 2015 - Mei 2016 menggunakan rancangan petak terpisah dengan 3 ulangan. Petak utama berupa fotoperiode yang terdiri dari 3 taraf, yaitu alami (kontrol), extension 4 jam, dan night break 2 jam. Anak petak berupa kombinasi antara vernalisasi dan varietas, dimana perlakuan vernalisasi terdiri dari 2 taraf, yaitu suhu 10 °C dan suhu ruang (kontrol), sementara varietas bawang merah yang digunakan terdiri dari 2 macam, yaitu Brebes dan Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan vernalisasi 10 °C mampu memacu pembungaan bawang merah varietas Brebes dan Sumenep di dataran rendah. Perlakuan cahaya tambahan (extension 4 jam dan night break 2 jam) bahkan menyebabkan penurunan pembungaan bawang merah pada kedua varietas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa varietas bawang merah yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis tanaman hari pendek. Perlakuan vernalisasi 10 °C lebih efektif dalam meningkatkan pembungaan bawang merah, sementara perlakuan cahaya tambahan tidak meningkatkan pembungaan. Hal tersebut terlihat dari hasil dimana pada perlakuan vernalisasi 10 °C dengan kombinasi perlakuan fotoperiode alami mampu menginduksi pembungaan bawang merah sebesar 19.66% pada varietas Brebes dan 6.84% pada varietas Sumenep, sementara pada perlakuan extension 4 jam hanya berbunga sebesar 13.68% pada varietas Brebes dan 0.86% pada varietas Sumenep. Perlakuan night break dengan kombinasi perlakuan vernalisasi 10 °C menghasilkan bunga paling rendah, yaitu sebesar 1.71% pada varietas Brebes dan 0.86% pada varietas Sumenep. Tanaman bawang merah dengan perlakuan cahaya tambahan manapun, namun tanpa perlakuan vernalisasi tidak menghasilkan tanaman berbunga pada kedua varietas tersebut. Perlakuan cahaya tambahan dan vernalisasi juga menurunkan pertumbuhan tanaman bawang merah, namun tidak berpengaruh pada parameter berat kering daun dan kadar klorofil total. Perlakuan vernalisasi 10 °C menurunkan pengumbian bawang merah varietas Brebes dan Sumenep, dimana penurunan produksi umbi pada varietas Brebes lebih besar dibandingkan dengan varietas Sumenep.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEdible Rootsid
dc.subject.ddcOnionid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKajian Fotoperiode dan Vernalisasi untuk Induksi Pembungaan Bawang Merah (Allium cepa L. Aggregatum group) di Dataran Rendah.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbawang merahid
dc.subject.keywordfotoperiodeid
dc.subject.keywordpembungaanid
dc.subject.keywordtanaman hari pendekid
dc.subject.keywordvernalisasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record