Kajian Fotoperiode dan Vernalisasi untuk Induksi Pembungaan Bawang Merah (Allium cepa L. Aggregatum group) di Dataran Rendah.
Abstract
Pembungaan merupakan kunci penting dalam usaha produksi benih.
Pembungaan pada genus Allium sangat dipengaruhi oleh fotoperiode dan
vernalisasi. Fotoperiode dan vernalisasi dilaporkan sebagai faktor penting dalam
memacu pembungaan bawang merah di dataran tinggi, namun pengaruhnya di
dataran rendah belum pernah dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji
pengaruh fotoperiode dan vernalisasi dalam menginduksi pembungaan bawang
merah di dataran rendah.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Pasir Kuda IPB, Ciomas,
Bogor pada bulan Desember 2015 - Mei 2016 menggunakan rancangan petak
terpisah dengan 3 ulangan. Petak utama berupa fotoperiode yang terdiri dari 3
taraf, yaitu alami (kontrol), extension 4 jam, dan night break 2 jam. Anak petak
berupa kombinasi antara vernalisasi dan varietas, dimana perlakuan vernalisasi
terdiri dari 2 taraf, yaitu suhu 10 °C dan suhu ruang (kontrol), sementara varietas
bawang merah yang digunakan terdiri dari 2 macam, yaitu Brebes dan Sumenep.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan vernalisasi 10 °C mampu
memacu pembungaan bawang merah varietas Brebes dan Sumenep di dataran
rendah. Perlakuan cahaya tambahan (extension 4 jam dan night break 2 jam)
bahkan menyebabkan penurunan pembungaan bawang merah pada kedua varietas
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa varietas bawang merah yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan jenis tanaman hari pendek.
Perlakuan vernalisasi 10 °C lebih efektif dalam meningkatkan pembungaan
bawang merah, sementara perlakuan cahaya tambahan tidak meningkatkan
pembungaan. Hal tersebut terlihat dari hasil dimana pada perlakuan vernalisasi 10
°C dengan kombinasi perlakuan fotoperiode alami mampu menginduksi
pembungaan bawang merah sebesar 19.66% pada varietas Brebes dan 6.84% pada
varietas Sumenep, sementara pada perlakuan extension 4 jam hanya berbunga
sebesar 13.68% pada varietas Brebes dan 0.86% pada varietas Sumenep.
Perlakuan night break dengan kombinasi perlakuan vernalisasi 10 °C
menghasilkan bunga paling rendah, yaitu sebesar 1.71% pada varietas Brebes dan
0.86% pada varietas Sumenep. Tanaman bawang merah dengan perlakuan cahaya
tambahan manapun, namun tanpa perlakuan vernalisasi tidak menghasilkan
tanaman berbunga pada kedua varietas tersebut.
Perlakuan cahaya tambahan dan vernalisasi juga menurunkan pertumbuhan
tanaman bawang merah, namun tidak berpengaruh pada parameter berat kering
daun dan kadar klorofil total. Perlakuan vernalisasi 10 °C menurunkan
pengumbian bawang merah varietas Brebes dan Sumenep, dimana penurunan
produksi umbi pada varietas Brebes lebih besar dibandingkan dengan varietas
Sumenep.