Show simple item record

dc.contributor.advisorHariyadi, Sigid
dc.contributor.advisorEffendi, Hefni
dc.contributor.authorSeroja, Romi
dc.date.accessioned2017-11-03T07:39:36Z
dc.date.available2017-11-03T07:39:36Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88309
dc.description.abstractKegiatan industri tahu di Indonesia didominasi oleh industri rumah tangga, sebagian besar industri tidak memiliki unit pengolahan limbah. Selama ini hampir semua pabrik tahu tidak melakukan pengelolaan limbah dengan baik. Limbah cair tahu mengandung zat organik yang dapat menyebabkan pesatnya pertumbuhan mikroba di perairan dan mengakibatkan kadar oksigen di perairan menurun. Limbah cair tahu juga mengandung zat tersuspensi, sehingga mengakibatkan kekeruhan di perairan. Untuk mengurangi beban pencemaran tersebut diperlukan metode pengolahan secara efektif, dan murah. Karakteristik awal limbah cair tahu sebelum pengolahan memiliki kadar COD (Chemical Oxygen Demand) sebesar 5759 mg/L, BOD (Biochemical Oxygen Demand) sebesar 580 mg/L, TSS (Total Suspended Solid) sebesar 552 mg/L, dan pH 3,9. Nilai tersebut berada diatas baku mutu PerMen LH No 05 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air limbah industri tahu yaitu BOD (150 mg/L), COD (300 mg/L), TSS (200 mg/L) dan pH (6-9). Dengan kondisi seperti itu, pembuangan limbah cair industri tahu tanpa pengolahan lebih lanjut akan menimbulkan beberapa permasalahan bagi lingkungan. Biasanya permasalahan yang timbul berupa pengendapan dan peruraian bahan organik pada badan perairan penerima limbah yang akhirnya memperburuk kualitas air. Parameter kualitas air yang dipengaruhi diantaranya meningkatnya kekeruhan air, tingginya kandungan bahan organik, serta timbulnya bau busuk akibat bahan organik terurai dalam kondisi anaerobik. Akar wangi (Vetiveria zizanioides) dan Zeliac telah banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pengolahan limbah pada lingkungan yang tercemar seperti limbah cair organik dan akumulator logam berat. Akar wangi memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti bahan kerajinan unik, obat-obatan, bahan baku kosmetik dan parfum. Zeliac merupakan adsorben baru yang terdiri dari campuran dari zeolit, karbon aktif, kapur, abu sekam padi, dan semen portland. Penelitian ini bertujuan untuk melihat suatu kombinasi yang optimal antara waktu dan konsentrasi limbah pada pengolahan limbah cair tahu menggunakan tanaman akar wangi dan Zeliac dalam penurunan bahan organik dengan menggunakan sistem fitoremediasi. Analisis data yang digunakan adalah respon surface methodology mengikuti rancangan percobaan central composite design dengan menggunakan dua faktor yaitu waktu (3; 9; dan 15 hari) dan konsentrasi limbah (20%; 40%; dan 60%). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kondisi optimal adalah pada waktu 15 hari dan konsentrasi limbah 38,41 % dapat menurunkan COD hingga 76%, BOD 71,78%, TSS 75,28%, kekeruhan 84,31%, peningkatan DO 7,1 dan pH 7,8.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcWastesid
dc.subject.ddcWastewater Treatmentid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePengolahan Limbah Cair Industri Tahu menggunakan Akar Wangi (Vetiverian zizanioides) dan Zeliacid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFitoremediasiid
dc.subject.keywordResponse Surface Methodid
dc.subject.keywordLimbah Cairid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record