Show simple item record

dc.contributor.advisorArifin, Hadi Susilo
dc.contributor.advisorHero, Yulius
dc.contributor.authorSanti, Ni Made
dc.date.accessioned2017-11-03T07:38:58Z
dc.date.available2017-11-03T07:38:58Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88305
dc.description.abstractPulau Nusa Penida terletak di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Perairan Nusa Penida merupakan bagian dari segitiga terumbu karang yaitu sebuah kawasan yang memiliki keanekaragaman laut tertinggi di dunia. Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24 Tahun 2014 tentang Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida Kabupaten Klungkung di Provinsi Bali, Nusa Penida merupakan kawasan konservasi perairan dengan status taman wisata perairan. Salah satu alasan Nusa Penida dijadikan kawasan konservasi karena Nusa Penida memiliki spesies spesifik yang menjadi daya tarik yaitu ikan mola-mola dan ikan pari manta. Sebagian besar masyarakat pesisir Pulau Nusa Penida bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani rumput laut. Adanya kegiatan wisata bahari memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, sehingga pengembangan secara terpadu perlu dilakukan untuk mengurangi kerusakan terhadap lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi eksisting wisata bahari, mengkaji kontribusi wisata bahari terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat dan menyusun strategi pengembangan wisata bahari di Pulau Nusa Penida. Analisis potensi eksisting wisata bahari menggunakan pedoman Analasis Daerah Operasi-Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) Direktorat Jendral PHKA (2003). Analisis daya dukung kawasan menggunakan formula Douglass (1975). Analisis kesejahteraan masyarakat menggunakan indikator Badan Pusat Statistik (2011). Strategi pengembangan wisata bahari menggunakan analisis Strengths Weakness Opportunities Threats (SWOT). Objek wisata di Pulau Nusa Penida memiliki nilai yang tinggi sebesar 4144 dan sangat potensial untuk dikembangkan. Objek wisata tersebut adalah Pantai Suana, Pantai Crystal Bay, Pantai Toyapakeh, Pantai Kelingking, Pantai Tembeling, Pantai Gamat, Pantai Suwehan, Pantai Atuh dan Pasih Uug. Kapasitas wisatawan yang mampu diterima oleh kawasan Pulau Nusa Penida untuk masing-masing kegiatan wisata adalah 4.363 orang/hari untuk kegiatan rekreasi pantai, 527 orang/hari untuk kegiatan diving dan 15.706 orang/hari untuk kegiatan snorkeling. Masyarakat pesisir Pulau Nusa Penida berada dalam taraf hidup dengan tingkat kesejahteraan rata-rata sedang sebesar 90%. Kontribusi kegiatan wisata bahari terhadap pendapatan masyarakat sebesar 36%. Kegiatan wisata bahari memiliki kontribusi positif terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di kawasan pesisir Pulau Nusa Penida. Alternatif kebijakan pengembangan wisata bahari di kawasan Pulau Nusa Penida menghasilkan 3 strategi, yaitu mengelola wisata bahari yang berkelanjutan, mengembangkan wisata bahari berbasis kemasyarakatan serta meningkatkan promosi dan publikasi informasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcEcotourismid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcPulau Baliid
dc.titleKajian Wisata Bahari terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan Pesisir Pulau Nusa Penida Provinsi Baliid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDaya dukungid
dc.subject.keywordkesejahteraan masyarakatid
dc.subject.keywordSWOTid
dc.subject.keywordwisata bahariid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record