Daya Dukung Lingkungan Hidup DAS Ciliwung Hulu di Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2017Author
Wijaya, Hengky
Rusdiana, Omo
Tarigan, Suria Darma
Metadata
Show full item recordAbstract
DAS Ciliwung Hulu merupakan salah satu DAS yang berada dalam kondisi kritis dan perlu penanganan yang serius. Hal ini ditengarai sebagai akibat dari perubahan penggunaan lahan yang berdampak pada penurunan daya dukung lingkungan.
Metode untuk menghitung daya dukung lingkungan menggunakan metode sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun 2009 yaitu dengan memperhitungkan nilai total produksi komoditi pertanian dan jumlah penduduk (untuk neraca lahan) sedangkan untuk menghitung neraca air dengan menggunakan metode koefisien limpasan yang dimodifikasi dari metode rasional dan jumlah penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui neraca ketersediaan dan kebutuhan lahan untuk 20 tahun yang akan datang sesuai dengan alokasi lahan pertanian dan permukiman pada pola ruang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor. Penghitungan alokasi permukiman dilakukan dengan mengklasifikasi penduduk dalam dua kelas yaitu petani dan non petani. Kelompok petani selain membutuhkan lahan pertanian juga membutuhkan lahan permukiman sedangkan kelompok non petani hanya membutuhkan lahan permukiman.
Dengan mengacu produktifitas pada setiap komoditi yang ada di DAS Ciliwung Hulu diketahui bahwa ketersediaan lahan pada tahun 2015 mengalami defisit seluas 32.016,61 ha dengan rumus Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan jika didekati dengan kebutuhan hidup layak UMR akan defisit 3.128,78 ha. Apabila dilakukan efisiensi lahan dengan memasukkan teknologi baru dalam pertanian diprediksi bahwa alokasi lahan pertanian pada RTRW seluas 2.041 ha akan menghasilkan ketersediaan lahan seluas 51.115,18 ha. Ketersediaan lahan ini akan terus Surplus sampai dengan tahun ke 6 (2021) dan pada tahun ke 7 (2022) sudah mengalami defisit seluas 2.674,37 ha.