Surfaktan Berbasis Minyak Sawit untuk Aplikasi Enhanced Oil Recovery (EOR) pada Lapangan Minyak Intermediet
Abstract
Penurunan produksi minyak bumi terus terjadi dari tahun ke tahun.
Penemuan cadangan minyak baru bukan merupakan hal mudah. Disisi lain,
Indonesia mempunyai banyak lapangan minyak tua dengan sisa minyak yang
masih relatif tinggi. Untuk itu, peningkatan produksi minyak tahap lanjut (EOR)
perlu dilakukan. Injeksi kimia, khususnya surfaktan sebagai bagian dari aplikasi
EOR sudah terbukti mampu meningkatkan perolehan minyak dari lapangan
minyak tua. Namun demikian, ketersediaan surfaktan untuk aplikasi EOR masih
sangat terbatas. Diperlukan banyak penelitian untuk menghasilkan formula
surfaktan yang sesuai untuk lapangan-lapangan minyak tua di Indonesia yang
jumlahnya sangat banyak.
Beberapa surfaktan berbasis minyak sawit disintesa, yaitu surfaktan Metil
Ester Sulfonat (MES), Butil Ester Sulfonat (BES) dan Polietilen Dioleat Sulfonat
(PDS). Ada tiga varian surfaktan PDS yaitu PDSH1, PDSH2 dan PDSH3. Proses
sintesa surfaktan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu reaksi sulfonasi, pemutihan,
netralisasi dan evaporasi. Perbedaan 3 jenis surfaktan PDS adalah pada lamanya
waktu proses sulfonasi dilakukan, yaitu 120 menit, 90 menit dan 60 menit.
Parameter uji screening seperti kompatibilitas, tegangan antarmuka (IFT), filtrasi,
dan thermal stability dilakukan sebelum diaplikasikan pada lapangan minyak
intermediet. Formulasi juga dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja surfaktan.
Dari kelima varian surfaktan dan serangkaian hasil formulasi didapatkan formula
terbaik 1% surfaktan PDSH3 yang memenuhi kriteria pada uji screening.
Karakterisasi FTIR dan analisa gravimetri thermal dilakukan untuk menentukan
gugus fungsi sulfonat dan mengukur degradasi perubahan massa surfaktan
terhadap panas. Uji injeksi kimia skala laboratorium dilakukan dengan batuan
standar dan menghasilkan peningkatan perolehan minyak sekitar 20%.
Formula surfaktan yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat
diaplikasikan sehingga mampu meningkatkan perolehan minyak dari lapangan
minyak tua. Untuk lebih mengoptimalkan kinerja surfaktan, formulasi lebih lanjut
perlu dilakukan. Selain itu, perlu dilakukan variasi desain injeksi surfaktan.