Show simple item record

dc.contributor.advisorBaskoro, Dwi Putro Tejo
dc.contributor.advisorPravitasari, Andrea Emma
dc.contributor.authorSadesmesli, Iman
dc.date.accessioned2017-11-02T02:15:32Z
dc.date.available2017-11-02T02:15:32Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88212
dc.description.abstractLahan sebagai bagian dari ruang memiliki daya dukung terbatas. Lahan harus diarahkan untuk dimanfaatkan sesuai dengan kemampuannya. Penggunaan lahan yang kurang tepat akan menyebabkan terjadinya degradasi (kerusakan) sehingga memerlukan biaya tinggi untuk memperbaikinya, atau bahkan terjadi degradasi yang sudah tidak bisa diperbaiki lagi (irreversible). Oleh karena itu pemanfaatan lahan perlu dijaga dan diarahkan sesuai daya dukung dan kemampuannya. Kabupaten Blitar memiliki aktivitas perekonomian yang masih berbasis pada sektor primer. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyumbang 35% nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Luas lahan pertanian Kabupaten Blitar mencakup 71.6% dari luas wilayah, namun peningkatan aktivitas perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk telah memberikan tekanan yang tinggi terhadap lahan termasuk lahan pertanian. Lahan pertanian mengalami konversi menjadi lahan terbangun. Konversi lahan yang terjadi harus diimbangi dengan pembukaan lahan pertanian baru untuk tetap memenuhi kebutuhan pangan. Pembukaan lahan pertanian baru pada umumnya akan mengkonversi lahan suboptimal yang memiliki daya dukung rendah dan berisiko mengalami kerusakan. Perubahan penggunaan lahan pada lahan suboptimal ini akan melebihi potensinya sehingga lahan menjadi tidak sesuai dengan daya dukung, yang akan menyebabkan terjadinya degradasi lahan. Oleh karena itu perlu disusun arahan pemanfaatan ruang yang disesuaikan dengan daya dukung lahannya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan memetakan penggunaan lahan aktual di Kabupaten Blitar, (2) mengevaluasi kemampuan lahan, (3) mengevaluasi daya dukung lahan berdasarkan (a) kesesuaian penggunaan lahan aktual dan RTRW dengan kemampuan lahan, (b) konsistensi penggunaan lahan aktual dengan RTRW, (4) menyusun arahan pemanfaatan ruang berbasis daya dukung lahan. Penggunaan lahan aktual diidentifikasi dan dipetakan dengan menginterpretasi citra satelit. Kelas kemampuan lahan ditentukan dengan evaluasi kemampuan lahan menggunakan prinsip klasifikasi United States Department of Agriculture (USDA). Kesesuaian penggunaan lahan aktual dan RTRW terhadap kemampuan lahan serta konsistensi penggunaan lahan aktual terhadap RTRW dievaluasi dengan analisis deskriptif berdasarkan interpretasi atribut hasil overlay menggunakan sistem informasi geografis. Arahan pemanfaatan ruang berbasis daya dukung lahan disusun berdasarkan pola ruang RTRW dengan mempertimbangkan kondisi penggunaan lahan aktual, kemampuan lahan dan faktor pembatas pada setiap pola ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan aktual di Kabupaten Blitar terdiri atas sebelas kelas dengan penggunaan lahan terluas adalah permukiman 30,860 ha (19.4%), sawah 30,564 ha (19.2%) dan hutan 30,111 ha (19.0%), sedangkan kebun campur dan tegalan mencapai luasan 54,232 ha (34.1%). Kemampuan lahan terdiri atas enam kelas yaitu kelas II, III, IV, VI, VII dan kelas VIII yang dapat dibedakan menjadi 15 subkelas. Wilayah yang mampu mendukung aktivitas budidaya pertanian (kelas kemampuan II-IV) hanya sebanyak 61,940 ha (39.0% dari luas total), sedangkan wilayah yang sebaiknya tidak digunakan untuk aktivitas budidaya pertanian (kelas VI-VIII) sebanyak 96,939 ha (61.%). Kesesuaian antara penggunaan lahan aktual dengan kemampuan lahan yang mencerminkan daya dukung lahan secara aktual hanya sebesar 69,662 ha (43.8%), sedangkan kesesuaian pemanfaatan ruang yang direncanakan dalam RTRW dengan kemampuan lahan mencapai 79,498 ha atau 50.0%. Tingkat konsistensi penggunaan lahan aktual terhadap RTRW mencapai 92.2% atau seluas 146,448 ha. Arahan pemanfaatan ruang terdiri atas kawasan lindung 51,387 ha (32.3%), kawasan hutan produksi 18,034 ha (11.4%), kawasan perkebunan 15,852 ha (10.0%), kawasan permukiman 33,633 ha (21.2%), kawasan pertanian lahan basah 33,291 ha (21.0%) dan kawasan pertanian lahan kering 5,153 ha (3.23%).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcLand useid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBlitar-JATIMid
dc.titleArahan Pemanfaatan Ruang Berbasis Daya Dukung Lahan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordarahan pemanfaatan ruanid
dc.subject.keywordevaluasi kemampuan lahanid
dc.subject.keywordpenggunaan lahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record