Arahan Pemanfaatan Ruang Berbasis Daya Dukung Lahan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
View/ Open
Date
2017Author
Sadesmesli, Iman
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Pravitasari, Andrea Emma
Metadata
Show full item recordAbstract
Lahan sebagai bagian dari ruang memiliki daya dukung terbatas. Lahan
harus diarahkan untuk dimanfaatkan sesuai dengan kemampuannya. Penggunaan
lahan yang kurang tepat akan menyebabkan terjadinya degradasi (kerusakan)
sehingga memerlukan biaya tinggi untuk memperbaikinya, atau bahkan terjadi
degradasi yang sudah tidak bisa diperbaiki lagi (irreversible). Oleh karena itu
pemanfaatan lahan perlu dijaga dan diarahkan sesuai daya dukung dan
kemampuannya.
Kabupaten Blitar memiliki aktivitas perekonomian yang masih berbasis
pada sektor primer. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyumbang 35%
nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Luas lahan pertanian Kabupaten
Blitar mencakup 71.6% dari luas wilayah, namun peningkatan aktivitas
perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk telah memberikan tekanan yang
tinggi terhadap lahan termasuk lahan pertanian. Lahan pertanian mengalami
konversi menjadi lahan terbangun. Konversi lahan yang terjadi harus diimbangi
dengan pembukaan lahan pertanian baru untuk tetap memenuhi kebutuhan
pangan. Pembukaan lahan pertanian baru pada umumnya akan mengkonversi
lahan suboptimal yang memiliki daya dukung rendah dan berisiko mengalami
kerusakan. Perubahan penggunaan lahan pada lahan suboptimal ini akan melebihi
potensinya sehingga lahan menjadi tidak sesuai dengan daya dukung, yang akan
menyebabkan terjadinya degradasi lahan. Oleh karena itu perlu disusun arahan
pemanfaatan ruang yang disesuaikan dengan daya dukung lahannya.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan memetakan
penggunaan lahan aktual di Kabupaten Blitar, (2) mengevaluasi kemampuan
lahan, (3) mengevaluasi daya dukung lahan berdasarkan (a) kesesuaian
penggunaan lahan aktual dan RTRW dengan kemampuan lahan, (b) konsistensi
penggunaan lahan aktual dengan RTRW, (4) menyusun arahan pemanfaatan ruang
berbasis daya dukung lahan. Penggunaan lahan aktual diidentifikasi dan dipetakan
dengan menginterpretasi citra satelit. Kelas kemampuan lahan ditentukan dengan
evaluasi kemampuan lahan menggunakan prinsip klasifikasi United States
Department of Agriculture (USDA). Kesesuaian penggunaan lahan aktual dan
RTRW terhadap kemampuan lahan serta konsistensi penggunaan lahan aktual
terhadap RTRW dievaluasi dengan analisis deskriptif berdasarkan interpretasi
atribut hasil overlay menggunakan sistem informasi geografis. Arahan
pemanfaatan ruang berbasis daya dukung lahan disusun berdasarkan pola ruang
RTRW dengan mempertimbangkan kondisi penggunaan lahan aktual, kemampuan
lahan dan faktor pembatas pada setiap pola ruang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan aktual di Kabupaten
Blitar terdiri atas sebelas kelas dengan penggunaan lahan terluas adalah
permukiman 30,860 ha (19.4%), sawah 30,564 ha (19.2%) dan hutan 30,111 ha
(19.0%), sedangkan kebun campur dan tegalan mencapai luasan 54,232 ha
(34.1%). Kemampuan lahan terdiri atas enam kelas yaitu kelas II, III, IV, VI, VII
dan kelas VIII yang dapat dibedakan menjadi 15 subkelas. Wilayah yang mampu
mendukung aktivitas budidaya pertanian (kelas kemampuan II-IV) hanya
sebanyak 61,940 ha (39.0% dari luas total), sedangkan wilayah yang sebaiknya
tidak digunakan untuk aktivitas budidaya pertanian (kelas VI-VIII) sebanyak
96,939 ha (61.%). Kesesuaian antara penggunaan lahan aktual dengan
kemampuan lahan yang mencerminkan daya dukung lahan secara aktual hanya
sebesar 69,662 ha (43.8%), sedangkan kesesuaian pemanfaatan ruang yang
direncanakan dalam RTRW dengan kemampuan lahan mencapai 79,498 ha atau
50.0%. Tingkat konsistensi penggunaan lahan aktual terhadap RTRW mencapai
92.2% atau seluas 146,448 ha. Arahan pemanfaatan ruang terdiri atas kawasan
lindung 51,387 ha (32.3%), kawasan hutan produksi 18,034 ha (11.4%), kawasan
perkebunan 15,852 ha (10.0%), kawasan permukiman 33,633 ha (21.2%),
kawasan pertanian lahan basah 33,291 ha (21.0%) dan kawasan pertanian lahan
kering 5,153 ha (3.23%).
Collections
- MT - Agriculture [3772]