dc.description.abstract | Brebes merupakan salah satu produsen bawang merah terbesar di Indonesia. Namun,
tingginya produksi bawang merah di Brebes tidak membuat harga bawang merah di daerah
tersebut stabil. Harga yang terjadi di tingkat konsumen akhir dinilai belum seimbang jika
dibandingkan dengan margin pemasaran yang diterima oleh pedagang perantara. Hal tersebut
menyebabkan harga bawang merah di tingkat konsumen relatif lebih mahal jika dibandingkan
dengan harga bawang merah di tingkat petani. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1)
menganalisis usaha serta keuntungan yang diterima petani, (2) menganalisis rantai pasok
bawang merah, serta (3) menganalisis efisiensi saluran rantai pasok. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari hasil analisis pendapatan bawang merah di Desa Klampok, diperoleh
penerimaan sebesar Rp 42.750.000, dan diperoleh pendapatan atas biaya total sebesar Rp
12.874.725 dan pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp 17.009.875. R/C atas biaya tunai
sebesar 1,66 sedangkan R/C atas biaya total sebesar 1,43. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat empat pola saluran pemasaran yang terjadi di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari,
Kabupaten Brebes yang menjembatani kegiatan pemasaran antara petani dengan konsumen
akhir. Pola saluran pemasaran tersebut terbentuk dari beberapa tingkatan pelaku utama mulai
dari petani, pedagang pengumpul tingkat desa, pedagang pengumpul tingkat kecamatan, dan
pedagang pengumpul tingkat kabupaten. Pola saluran pemasaran IV merupakan pola saluran
pemasaran yang paling efisien dibandingkan saluran pemasaran lainnya karena memiliki total
margin pemasaran terkecil dan farmer’s share terbesar. | id |