dc.description.abstract | Pemanfaatan wilayah laut sebagai lokasi budidaya perlu ditingkatkan
misalnya melakukan budidaya udang menggunakan karamba jaring apung (KJA).
Budidaya udang di KJA diharapkan dapat menekan isu pemanfaatan daratan
sebagai tambak yang berdampak pada permasalahan lingkungan. Keunggulan laut
untuk budidaya udang, antara lain kadar oksigen terlarut relatif stabil dan mutu
daging udang yang dihasilkan lebih tinggi. Penelitian ini ditujukan untuk
meningkatkan kinerja produksi dan memanfaatkan kesuburan perairan laut berupa
perifiton sebagai pakan alami bagi udang dengan penambahan perisel bahan jaring
berbeda sebagai selter dan substrat penumbuh perifiton di KJA.
Penelitian dilakukan dari bulan April-Juni 2016 di Teluk Sendang,
Pemuteran, Bali Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu
kontrol (tanpa perisel), PE (perisel benang nilon) dan PA (perisel benang serabut
pendek). Wadah yang digunakan adalah KJA rangka kayu dilengkapi dengan
jaring berlapis dua berukuran 3 m × 3 m berbahan PE, waring penutup dan
pemberat pipa didasar jaring. Feeding tray berbentuk persegi yang digantung di
tengah wadah jaring. Perisel sebagai perlakuan dibuat dari dua bahan jaring
berbeda dengan rancangan berbentuk rak bertingkat empat dengan ukuran
1 m × 1 m × 2 m dan diletakkan satu unit pada bagian sudut setiap wadah.
Udang vaname yang digunakan memiliki bobot 2.5±0.2 g ekorˉ¹ yang
berasal dari kolam pendederan PT TOP di Kerobokan, Bali. Benih dipelihara
dalam KJA 9 mˉ² selama 90 hari dengan kepadatan 200 ekor mˉ¹. Pemberian
pakan komersial dengan kadar protein 40%. Pakan diberikan dengan frekuensi
lima kali sehari. Pengambilan sampel udang dilakukan setiap 10 hari, dan
pengambilan sampel perifiton setiap 20 hari sekali. Pengambilan sampel glukosa
hemolim dilakukan sebelum penebaran, sehari setelah penebaran, pertengahan
pemeliharaan dan akhir pemeliharaan. Pengukuran kualitas air dilakukan
sebanyak dua kali sehari yaitu jam 07.00 dan 22.00.
Hasil analisis kinerja produksi menunjukkan bahwa perlakuan perisel
berbahan benang serabut pendek (PA) memiliki kelangsungan hidup yaitu
69,98%, rasio konversi pakan dan koefisien keragaman yang lebih baik
dibandingkan perlakuan lainnya, yaitu masing-masing bernilai 1,74 dan 3,21.
Penempelan dan kepadatan perifiton yang baik diperoleh pada perlakuan perisel
PA. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan perisel
sebagai selter dan penumbuh perifiton diperoleh hasil produksi yang baik. | id |