Show simple item record

dc.contributor.advisorSetyobudiandi, Isdradjad
dc.contributor.advisorKrisanti, Majariana
dc.contributor.authorKelana, Perdana Putra
dc.date.accessioned2017-08-14T07:26:11Z
dc.date.available2017-08-14T07:26:11Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87894
dc.description.abstractKerang totok (Polymesoda erosa) merupakan bagian dari filum moluska. Kerang totok merupakan salah satu jenis biota yang memiliki nilai ekonomis dan gizi yang relatif tinggi. P.erosa tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan hiasan, tetapi memiliki fungsi secara ekologis, yaitu dapat dijadikan bioindikator logam berat disuatu periaran. P.erosa atau dikenal dengan sebutan kerang totok sering juga disebut kerang bakau atau kerang mangrove dari genus Polymesoda (Geloina) merupakan salah satu jenis kerang yang hidup di kawasan ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove memiliki banyak peran secara fisik maupun biologi. Mangrove yang berfungsi sebagai penahan ombak, peredam angin dan perangkap sedimen merupakan contoh peran fisik, sedangkan untuk peran biologi adalah sebagai habitat bagi moluska, karena lingkungan mangrove menyediakan bahan organik yang menjadi makanan bagi organisme bentik khususnya. Ekosistem mangrove salah satunya dicirikan dengan tingginya keanekaragaman yang berasosiasi diantaranya kelompok kerang-kerangan dari famili Corbiculidae yang berasosiasi dengan mangrove seperti P.erosa. Ekosistem mangrove di Cagar Alam Leuweung Sancang secara umum masih terjaga, tidak terdapat pencemaran. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan sebaran kepadatan dan sebaran ukuran P.erosa dengan karakteristik habitatnya pada ekosistem mangrove Cagar Alam Leuweung Sancang. Pengambilan contoh dilakukan sebanyak delapan kali dengan selang waktu dua minggu pada bulan September 2013 hingga Desember 2013. Pengambilan contoh dilakukan di empat stasiun yang terletak di wilayah barat dan timur ekosistem mangrove serta dua dibagian tengah yang berdekatan dengan sungai Cipalawah. Selama masa penelitian jumlah P.erosa jantan yang ditemukan sebanyak 1043 ekor dan betina 534 ekor. Kerang jantan paling banyak ditemukan pada bulan Desember sejumlah 312 ekor, sedangkan betina pada bulan November sejumlah 154 ekor. Kerang jantan paling sedikit dijumpai pada bulan Oktober sejumlah 206 ekor dan kerang betina sejumlah 107 ekor pada bulan September. Sebaran ukuran kerang totok terbagi menjadi 12 kelas dengan kelas ukuran panjang terendah berkisar antara 34,2 hingga 40,2 mm dan kelas ukuran panjang tertinggi berkisar atara 101,8 hingga 107,8 mm. Kepadatan rata-rata P.erosa berkisar antara 0-29 ind/10m2. Pola penyebaran kerang totok cenderung mengelompok ditunjukan dari nilai Indeks Morisita (Id) lebih besar dari 1. Kerapatan mangrove di lokasi penelitian berkisar antara 350-1120 ind/ha. Jenis mangrove yang ditemukan adalah Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Xylocarpus granatum, dan Sonneratia alba. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa kepadatan dan ukuran P.erosa di lokasi penelitian semakin meningkat dari mangrove yang berada di pesisir hingga ke arah daratan. Kepadatan P.erosa di lokasi penelitian berkaitan dengan mangrove jenis Bruguiera gymnorrhiza dan Xylocarpus granatum. Selain itu C-Organik, N-Total, P2O5 dan fraksi liat serta tipe substrat berliat memiliki korelasi yang erat dengan P.erosa.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcMollusesid
dc.subject.ddc2013id
dc.subject.ddcGarut, Jawa Baratid
dc.titleSebaran Kepadatan dan Ukuran Kerang Totok Polymesoda erosa (Jutting 1953) pada Ekosistem Mangrove Cagar Alam Leuweung Sancang, Kabupaten Garut, Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKepadatanid
dc.subject.keywordP. Erosaid
dc.subject.keywordMangrove Ecosystemid
dc.subject.keywordGeloinaid
dc.subject.keywordKepadatan Kerangid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record