dc.description.abstract | Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan merupakan salah satu sumber air baku untuk Jakarta. DAS Ciliwung mempunyai luas sekitar 347 km2; dan panjang sungai sekitar 117 km. Sungai Ciliwung mengalir melalui tiga kota besar yaitu Bogor di hulu, Depok, dan Jakarta di hilir. Sungai Pesanggrahan mempunyai luas kawasan kurang lebih 142.1 km2 dengan panjang sungai utama sekitar 66.7 km. Hulu DAS Pesanggrahan terletak di Tanah Sareal Kota Bogor dan bagian hilirnya bertemu dengan saluran Cengkareng. Sungai Ciliwung mengalami degradasi fisik secara signifikan setiap tahun karena perubahan penggunaan lahan dari pertanian dan perkebunan ke daerah perkotaan. Penggunaan lahan di DAS Pesanggrahan didominasi oleh lahan-lahan terbangun. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan efek dari perubahan penggunaan lahan terhadap kualitas air menunjukkan bahwa ada banyak dampak negatif yang disebabkan oleh perubahan penggunaan lahan seperti perumahan, industri dan pertanian terhadap status kualitas air.
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu TSS (Total Suspended Solid), Total Phosphate, BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), DO (Dissolved Oxygen) and Total Coliform. Seluruh parameter ini dihitung dengan menggunakan Indeks Pencemaran dan Indeks Storet serta diklasifikasikan berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001. Untuk mengetahui hubungan antara kualitas air dan perubahan penggunaan lahan digunakan Analisis Korelasi Pearson. Analisis prediksi tutupan penggunaan lahan dihitung dengan metode Markov Chain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan status kualitas air Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan, menganalisis hubungan antara penggunaan lahan dengan kualitas air Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan dan memprediksi kualitas air berdasarkan dinamika perubahan penggunaan lahan.
Hasil perhitungan Storet (berdasarkan kategori kelas II) diketahui bahwa status mutu kualitas air DAS Ciliwung masuk ke dalam kategori Tercemar Berat, sedangkan pada DAS Pesangrahan dengan perhitungan Indeks Pencemaran, status mutu air DAS masuk kedalam kategori Tercemar Ringan. DO, BOD, COD, Total Fosfat and Total Coliform menjadi indikator rendahnya status kualitas air pada kedua DAS tersebut. Perubahan penggunaan lahan (badan air, lahan terbuka, lahan hutan, lahan terbangun, pertanian lahan kering berpengaruh terhadap kualitas air. Badan air berdampak positif terhadap kualitas air, sedangkan lahan terbuka dan lahan terbangun memiliki dampak negatif terhadap kualitas air. Dari hasil tersebut, kemudian dapat disimpulkan bahwa prediksi perubahan penggunaan lahan pada tahun 2030 kemungkinan besar akan mempengaruhi kualitas air DAS Ciliwung dan Pesanggrahan. | id |