Analisis Perkembangan Wilayah, Pemusatan Aktivitas, dan Kesesuaian Penggunaan Lahan Terhadap Pola Ruang di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat
View/ Open
Date
2017Author
Aeni, Maghfirotul
R P Sitorus, Santun
Mulya, Setyardi Pratika
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Depok merupakan salah satu kota yang berlokasi sangat dekat dengan
ibu kota negara, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Sejauh ini perkembangan Kota
Depok dari aspek geografis, demografis maupun sumber pendapatan begitu pesat,
terutama di bidang pembangunan. Selain itu, laju ekonomi yang meningkat,
menjadikan daerah tersebut sebagai kota jasa dan perdagangan. Hal itu terlihat
secara nyata dengan semakin banyaknya layanan sektor jasa dan perdagangan yang
bermunculan di Kota Depok, seperti rumah makan, mall, tempat-tempat usaha dan
layanan jasa lainnya. Pembangunan yang pesat di Kota Depok mengindikasikan
tingginya aktivitas perekonomian di kota tersebut. Aktivitas disegala bidang
pembangunan tidak terlepas dari penggunaan lahan dan pemusatan aktivitas di
wilayah tersebut. Selain itu, penggunan lahan di Kota Depok semakin tahunnya
berubah atau alih fungsi penggunaan, sehingga sebagian pemanfaatan ruang tidak
sesuai dengan RTRW. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi perkembangan wilayah, pemusatan aktivitas, dan kesesuaian
penggunaan lahan di Kota Depok. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis entropi, analisis skalogram, analisis Location Quotient (LQ), Localization
Index (LI), dan Spesialization Index (SI) dengan menggunakan data PDRB tahun
2000 dan 2013, data Podes tahun 2000 dan 2014 serta analisis spasial menggunakan
Citra Landsat tahun 2014, Peta Administrasi, dan Peta RTRW tahun 2005-2025.
Hasil analisis entropi dan Skalogram menunjukkan perkembangan wilayah di Kota
Depok semakin berkembang. Hasil analisis LQ, LI, dan SI menyatakan terjadinya
pemusatan aktivitas disektor bangunan dan kontruksi. Wilayah yang menjadi pusat
aktivitas adalah Kecamatan Pancoran Mas. Penggunaan lahan di Kota Depok
didominasi oleh pemukiman yaitu sebesar 59,80% dan kebun campuran sebesar
29,34%, kebun campuran banyak ditanami pisang, singkong, pepaya, nangka, dan
melinjo. Kesesuaian penggunaan lahan yang sesuai dengan pola ruang RTRW Kota
Depok tahun 2005-2025 adalah seluas 17.868,12 ha atau 89,27%, sedangkan yang
tidak sesuai seluas 2.147,15 ha atau 10,73%