Show simple item record

dc.contributor.advisorSuseno, Sugeng Heri
dc.contributor.advisorUju
dc.contributor.authorMusbah, Muhamad
dc.date.accessioned2017-07-04T02:20:36Z
dc.date.available2017-07-04T02:20:36Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87420
dc.description.abstractMinyak ikan sardin memiliki kelebihan yaitu kandungan Eicosapentanoad acid (EPA) yang cukup tinggi, namun rendah kandungan Dokosaheksanoa acid (DHA), disisi lain minyak cucut memiliki kandungan DHA dan squalen yang tinggi namun rendah kandungan EPA. Kombinasi minyak ikan sardin dan cucut diharapkan dapat menghasilkan produk minyak ikan kaya omega-3 dan squalen. Emulsi minyak ikan yang diperkaya omega-3 merupakan salah satu produk impor yang umumnya diperuntukkan pada anak-anak. Sejauh ini belum ditemukan produk emulsi minyak ikan di pasaran yang diperkaya dengan squalen. Produk emulsi kaya omega-3 dan squalen diharapkan tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak, namun juga dapat diperuntukkan bagi orang dewasa dan lansia sebagai suplemen. Tujuan penelitian ini adalah membuat produk emulsi minyak ikan diperkaya dengan squalen dari kombinasi minyak ikan sardin dan cucut. Penelitian ini dibagi menjadi empat tahapan, yaitu tahap pertama karakterisasi minyak ikan sardin dan cucut sebelum dan sesudah pemurnian. Tahap kedua yaitu penentuan kombinasi minyak ikan sardin dan cucut terbaik dengan perbandingan (1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 2:1, 3:1, dan 4:1). Tahap ketiga yaitu penentuan stabilitas minyak ikan terbaik dengan atau tanpa penambahan alfa tokoferol pada suhu ruang. Tahap keempat yaitu fomulasi emulsi minyak ikan menggunakan kombinasi bahan pengemulsi guar gum dan whey protein dengan perlakuan konsentrasi guar gum 0.5%, 0.70%, 1%, 1.1% dan 1.3%. Pemurnian dengan proses degumming, netralisasi, dan bleaching menurunkan nilai total oksidasi minyak ikan cucut sehingga memenuhi standar IFOS. Pemurnian juga dapat meningkatkan kandungan SFA, MUFA dan PUFA. Kombinasi minyak ikan terbaik ditemukan pada rasio 1:4 (sardin:cucut). Perlakuan tersebut sudah memenuhi standar parameter total oksidasi IFOS yaitu ≤ 26.0 mEq/kg dengan kandungan omega-3 sebesar 8.55% dan squalen sebesar 43.16%. Semakin tinggi rasio penambahan minyak sardin pada minyak ikan cucut maka kandungan omega-3 akan semakin tinggi. Penambahan alfa tokoferol 0.02% pada minyak ikan mampu memberikan penghambatan oksidasi selama 6 hari penyimpanan. Berdasarkan paramer uji kestabilan, viskositas dan ukuran droplet produk emulsi terbaik dihasilkan pada formula dengan penambahan guar gum 1.1% dan whey protein 0.4%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFish Productid
dc.subject.ddcFish Oilid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleProduk emulsi dari kombinasi minyak ikan sardin (Sardinella sp.) dan cucut (Centrophorus sp.)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcucutid
dc.subject.keywordemulsiid
dc.subject.keywordkombinasiid
dc.subject.keywordomega-3id
dc.subject.keywordsardinid
dc.subject.keywordsqualenid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record