Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksisitas Terkait Sink Senyawa Fenolik Tanaman Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.)
View/ Open
Date
2016Author
Armimi, Anastasia
Artika, I Made
Nurcholis, Waras
Metadata
Show full item recordAbstract
Curcuma aeruginosa Roxb. dikenal dengan temu hitam adalah tanaman obat yang banyak digunakan masyarakat untuk mengobati beberapa penyakit, termasuk sebagai antioksidan. Bagian rimpang tanaman ini banyak digunakan untuk pengkajian ilmiah kandungan senyawa bioaktif dan sebagai obat herbal tradisional. Tujuan penelitian ini adalah menentukan distribusi sink senyawa fenolik terbesar pada empat bagian tanaman temu hitam yaitu akar, batang, daun dan rimpang yang dibuktikan dengan kemampuan bioassay. Ekstrak etanol temu hitam diuji dengan menggunakan metode Folin-ciocalteu dalam penentuan total fenolik dan menghasilkan kandungan fenolik tertinggi pada bagian rimpang temu hitam sebesar 58.52 mg/g GAE. Penentuan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan nilai IC50 terbesar 54.7432 ppm pada ekstrak rimpang temu hitam. Sitotoksisitas bahan diuji dengan metode BSLT dengan hasil LC50 tertinggi adalah ekstrak rimpang dengan nilai 445.455 ppm. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ekstrak rimpang temu hitam memiliki kandungan fenolik terbesar yang dibuktikan dengan kemampuan bioassay yang lebih optimal dibanding dengan bagian lain. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi sink senyawa fenolik terbesar terdapat pada bagian rimpang tanaman temu hitam.
Collections
- UT - Biochemistry [1327]