dc.description.abstract | Beras merah merupakan butir padi yang telah mengalami proses pelepasan kulit luar dan lapisan bekatul dengan cara digiling dan disosoh, mengandung senyawa metabolit yaitu flavonoid, fenolik, antosianin, antioksidan, dan asam fitat. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh perkecambahan (germinasi) dan induksi jamur terhadap senyawa metabolit pada beras merah. Pengukuran flavonoid, fenolik, antosianin, antioksidan, asam fitat pada varietas Inpari 24, Inpara 7, Inpago 7, dan Aek Sibundong dilakukan dengan alat spektrofotometer yaitu dengan mengukur absorbansinya. Perlakuan yang diberikan adalah kontrol (K), germinasi (G), germinasi dan induksi jamur Rhizopus oryzae (T), serta germinasi dan induksi jamur Neurospora sitophila (O). Senyawa metabolit tidak semua kadarnya dapat ditingkatkan dengan germinasi (baik tanpa induksi jamur maupun induksi jamur). Total flavonoid tertinggi terkandung pada Aek Sibundong perlakuan kontrol yaitu sebesar 376.654 mg/100 g BK (berat kering). Total senyawa fenolik dan antosianin tertinggi terkandung pada Inpari 24 perlakuan kontrol yaitu sebesar 1500.101 mg GAE/ 100 g BK dan 48.761 mg/100 g BK. Penentuan IC50 tertinggi terkandung pada Aek Sibundong perlakuan T yaitu sebesar 19.915 mg/200 L. Kadar asam fitat tertinggi terkandung pada Inpago 7 perlakuan T yaitu sebesar 4883.128 mg/100 g BK. | id |