Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air di Sub DAS Bengawan Solo Hulu
Abstract
Penggunaan sejumlah air tanpa mempertimbangkan ketersediaannya menyebabkan krisis air di sejumlah tempat, termasuk di wilayah Sub DAS Bengawan Solo Hulu. Tujuan penelitian ini adalah menghitung dan mengevaluasi kebutuhan dan ketersediaan air di wilayah Sub DAS Bengawan Solo Hulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model HBV dan debit andalan. Jumlah kebutuhan air domestik Sub DAS Bengawan Solo Hulu pada tahun 2013 yaitu 120,409 m3/detik, tahun 2014 meningkat menjadi 121,082 m3/detik, dan tahun 2015 meningkat menjadi 121,692 m3/detik . Debit simulasi model HBV digunakan untuk menghitung ketersediaan air, setelah dikalibrasi dengan metode NSE dengan nilai ≥ 0,51. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa NSE pada debit simulasi tahun 2013-2015 adalah 0.7. Evaluasi ketersediaan dan kebutuhan air menunjukkan bahwa Sub DAS Bengawan Solo Hulu mengalami krisis air pada musim kemarau. Puncak krisis air terjadi pada bulan Oktober tahun 2015 dengan defisit air terbesar adalah 9 m3/detik, sedangkan surplus terbesar terjadi pada bulan Mei tahun 2013 yaitu 2682,8 m3/detik. Krisis air terparah terjadi pada tahun 2015, karena curah hujan pada tahun 2015 menurun secara drastis dari tahun sebelumnya. Sektor industri dan pariwisata mempunyai kebutuhan air terbesar dibandingkan dengan kebutuhan air pada sektor lainnya.