Karakterisasi Aksesi Meniran (Phyllanthus sp. L.) Koleksi Pusat Studi Biofarmaka IPB.
View/ Open
Date
2016Author
Budiati, Danti
Kusumo, Yudiwanti Wahyu Endro
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketersediaan bibit unggul menjadi salah satu kendala dalam budidaya
tanaman obat meniran, sehingga perlu dilakukan tahap pemuliaan tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaan beberapa aksesi meniran
serta hubungan antara karakter agronomi dengan produksi biomassa meniran
Percobaan dilakukan di Kebun Pusat Studi Biofarmaka IPB, Bogor, pada bulan
Februari-Juni 2016. Evaluasi karakter melibatkan 19 aksesi meniran koleksi Pusat
Studi Biofarmaka (PSB) IPB. Hasil analisis komponen utama terhadap 19 aksesi
meniran, berdasarkan 18 peubah pengamatan memperlihatkan bahwa keragaman
sebesar 87,9% dapat dijelaskan oleh lima komponen utama. Berdasarkan analisis
komponen utama diperoleh diagram pencar (komponen utama I-II) yang
menunjukkan terdapat tiga gerombol. Berdasarkan hasil analisis gerombol, semua
aksesi membentuk tiga gerombol pada koefisien kemiripan 42,47%. Hasil uji nilai
tengah dari karakter agronomi dan anatomi kelompok aksesi meniran hijau dan
merah tidak berbeda nyata. Biomassa tanaman meniran berkorelasi positif dengan
karakter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, dan bobot basah
tanaman meniran. Hasil analisis HPLC, kandungan filantin terdeteksi pada aksesi
Bontang (2,619 mg g-1) dan Pati (0,001 mg g-1), akan tetapi tidak terdeteksi pada
aksesi Sumedang 2, Sumedang 4 dan Ciampea 1. Kandungan hipofilantin
terdeteksi pada aksesi Bontang (6,018 mg g-1), Sumedang 2(0,115 mg g-1),
Ciampea 1 (0,013 mg g-1), Pati (0,006 mg g-1), akan tetapi tidak terdeteksi pada
aksesi Sumedang 4.