Evaluasi Kriteria Vigor pada Benih Kangkung (Ipomoea aquatica var. reptans) melalui Uji Tetrazolium.
Abstract
Kebutuhan konsumsi sayuran yang meningkat menyebabkan produksi
sayuran harus ditingkatkan termasuk salah satunya adalah kangkung. Peningkatan
tersebut menuntut ketersediaan benih dengan mutu benih yang baik. Uji
tetrazolium merupakan salah satu uji viabilitas benih yang telah dikembangkan
oleh International Seed Testing Association. Penelitian ini bertujuan
mengevaluasi pola pewarnaan uji tetrazolium untuk kriteria vigor benih
kangkung. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih,
Departmen Agronomi dan Hortikultura, IPB pada bulan Juli 2015 sampai dengan
bulan Februari 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan kelompok lengkap teracak satu faktor yaitu tingkat viabilitas benih.
Konsentrasi tetrazolium yang digunakan yaitu 1%. Pola pewarnaaan yang
dihasilkan yaitu 14 pola pada area kotiledon dan radikula yaitu satu pola
pewarnaan normal kuat, lima pola pewarnaan normal, dua pola pewarnaan
abnormal, dan enam pola pewarnaan mati. Parameter berat kering kecambah
normal memiliki nilai koefisien korelasi yang erat dengan kriteria normal pada
pengujian tetrazolium (r = 0,7). Pola pewarnaan kriteria normal kuat memiliki
korelasi yang tinggi dengan kecepatan tumbuh (r = 0,9) dan berat kering
kecambah normal (r = 0,8). Hasil penelitian ini menunjukkan pola pewarnaan
normal kuat dapat digunakan untuk indikasi vigor benih. Hasil uji viabilitas
dengan uji tetrazolium menunjukkan hasil yang sama dengan uji fisiologis.