Nilai Kompensasi Petani Tambak Air Payau Akibat Pencemaran Industri (Kawasan Industri Maspion (KIM) Kecamatan Manyar, Gresik)
View/ Open
Date
2016Author
Widyaningrum, Aisha Ayu
Putri, Eka Intan Kumala
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan Industri Maspion (KIM) Kecamatan Manyar, Gresik menghasilkan
dampak positif dan negatif. Dampak positif yang dirasakan para petambak air payau
adalah adanya peningkatan lapangan pekerjaan, sedangkan dampak negatif yang
dirasakan adalah adanya kualitas air tambak, penrunan penerimaan petambak dan jumlah
produksi petambak. Penentuan nilai kompensasi petani tambak air payau (WTA) akibat
adanya pencemaran yang dilakukan oleh industri diharapkan mampu menutupi kerugian
yang dirasakan para petani tambak air payau. Tujuan dari penelitian ini ialah
menganalisis kondisi tambak sebelum dan sesudah tambak tercemar, mengestimasi
besarnya kesediaan menerima dana kompensasi oleh petani tambak air payau akibat
aktivitas indutri dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya
kesediaan petani tambak air payaau menerima kompensasi. Pada penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif, penerapan Contingent Valuation Methods (CVM) dan
analisis regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa adanya penurunan kualitas
lingkungan khususnya pada kualitas air, jumlah produksi ikan yaitu sebesar 2.388,67 kg
menjadi 2.186,92 kg serta penurunan rata-rata tingkat pendapatan sebesar
Rp11.211.098,91 menjadi Rp8.926.098,6. Nilai rata-rata WTA responden yang dihasilkan
sebesar Rp28.238,10/kg/petambak per panen dan total WTA responden sebesar
Rp1.186.000/kg per panen. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap nilai WTA
adalah jumlah produksi ikan, luas tambak dan jarak tambak ke industri.