Identifikasi Manfaat Sosial Ekonomi Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana Bagi Masyarakat Sekitar (Studi Kasus: Desa Taman Sari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan)
Abstract
Kurangnya penghijauan dan semakin meningkatnya pembangunan yang terjadi di
DKI Jakarta, membuat kualitas lingkungan di DKI Jakarta menjadi buruk. Hutan
Kota Pesanggrahan Sangga Buana kini telah dapat berkontribusi dalam
memperbaiki kualitas lingkungan di DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap keberadaan Hutan Kota
Pesanggrahan Sangga Buana, mengidentifikasi manfaat sosial ekonomi dari
keberadaan Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana, mengidentifikasi peran
KTLH Sangga Buana dalam mengatur keberlanjutan Hutan Kota Pesanggrahan
Sangga Buana, mengestimasi besarnya willingness to pay (WTP) dari masyarakat
terhadap pelestarian Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana, dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi willingness to pay (WTP)
masyarakat terhadap pelestarian Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa responden setuju jika hutan kota dalam keadaan
baik dan responden sangat setuju jika masyarakat akan merasakan dampak apabila
hutan kota tidak ada, hutan kota dapat membantu kelestarian lingkungan, dan hutan
kota perlu dipertahankan. Manfaat sosial ekonomi dari keberadaan Hutan Kota
Pesanggrahan Sangga Buana yang telah dirasakan masyarakat adalah perbaikan
kualitas lingkungan, sarana bermain, tempat untuk memancing, dan strategis untuk
berjualan. Nilai rataan WTP dengan menggunakan regresi logit adalah Rp 10 206,5
dan menggunakan metode Turnbull adalah 12 750, sedangkan total WTP dengan
regresi logit adalah 412 526 317 dan total WTP dengan metode Turnbull adalah 515
329 500. Faktor-faktor yang berpengaruh pada taraf nyata 10% adalah bid, tingkat
pendapatan, status tempat tinggal, dan jumlah tanggungan keluarga.