Analisis Manfaat Ekonomi dari Pemanfaatan Hutan Produksi dalam Kawasan Lindung di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Bogor
Abstract
Hutan produksi memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat baik
dalam bentuk HHK (Hasil Hutan Kayu), HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu)
maupun jasa lingkungan. Hutan di BKPH (Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan)
Bogor merupakan hutan produksi. Namun, pada tahun 2008 mengalami
perubahan fungsi hutan menjadi kawasan lindung. Perubahan tersebut
dimaksudkan agar hutan berfungsi sebagai penyangga kehidupan bagi kawasan
sekitar sehingga pemanfaatan dari hasil hutan menjadi terbatas. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk (1) Mengestimasi manfaat ekonomi dari
sumberdaya HHBK di BKPH Bogor (2) Mengestimasi manfaat ekonomi dari jasa
lingkungan di BKPH Bogor (3) Menganalisis kontribusi PHBM (Pengelolaan
Hutan Bersama Masyarakat) terhadap kesejahteraan masyarakat di BKPH Bogor
dan (4) Mengestimasi manfaat ekonomi dari perubahan pemanfaatan sumber daya
hasil hutan di BKPH Bogor setelah adanya perubahan fungsi. Metode yang
digunakan adalah analisis pendapatan, analisis persepsi, metode korelasi dan
pendekatan market price. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Manfaat ekonomi
yang diterima dari HBBK berupa getah pinus adalah Rp 929.246.078 yang terdiri
dari Perhutani sebesar 47,38%, masyarakat yang menjadi tenaga kerja penyadap
mendapat 51,98% dan untuk pemerintah sebesar 0,62% yang bersumber dari
pajak sumberdaya hasil hutan (2) Manfaat ekonomi dari jasa lingkungan adalah
Rp 3.155.271.799 yang terdiri dari wisata 79,40% dan air 20,59% (3) Kontribusi
PHBM dari kegiatan usahatani diestimasikan sebesar Rp 10.974.478.833/tahun.
(4) Manfaat ekonomi dari perubahan pemanfaatan sumberdaya hasil hutan setelah
adanya perubahan fungsi diestimasikan sebesar Rp 12.557.472.684.