dc.description.abstract | Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pendorong Pendapatan Asli Daerah
(PAD). Hal itu menjadi pemicu terciptanya kawasan wisata baru. Leuwi Hejo
merupakan kawasan wisata baru yang berada di Kampung Karang Tengah, Desa
Wangun Cileungsi, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Banyaknya
jumlah wisatawan yang berkunjung mendorong PERHUTANI dan LMDH untuk
melakukan pembangunan dan pengembangan kawasan wisata dengan tetap
menjaga kualitas lingkungan Leuwi Hejo. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengidentifikasi karakteristik dan persepsi pengunjung Leuwi Hejo,
mengestimasi tarif masuk optimum, dan merumuskan strategi pengelolaan
Kawasan Wisata Leuwi Hejo. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis deskriptif, Contigent Valuation Method, regresi linear berganda, dan
analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan pengunjung didominasi oleh
wisatawan yang berusia 20 hingga 24 tahun dengan pendapatan lebih dari Rp 3
500 000. Pengunjung berasal dari domisili yang dekat dengan kawasan wisata
yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Persepsi
responden terhadap kualitas lingkungan di Leuwi Hejo secara keseluruhan baik.
Selain itu, persepsi responden terhadap atribut-atribut wisata dari segi keamanan,
penyediaan atau kelengkapan fasilitas, serta harga tiket masuk secara kesuluruhan
baik. Namun, sebagian besar responden menyatakan bahwa kondisi fasilitas
kurang memadai, pelayanan pengelola yang kurang ramah, dan aksesibilitas
adalah kurang memadai. Berdasarkan penelitian diketahui nilai rata-rata WTP
adalah Rp 3 870.968. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah usia,
lama pendidikan, tingkat pendapatan, pemandangan alam, dan kualitas air di
Leuwi Hejo. Perumusan strategi pengembangan Kawasan Wisata Leuwi Hejo,
antara lain: mempertahankan sistem pengelolaan wisata, mengadakan pelatihan
guna meningkatkan kualitas SDM, memperbaiki dan menambahkan sarana dan
prasarana di Leuwi Hejo terutama memperbaiki akses jalan menuju lokasi, serta
meningkatkan kerjasama antar pihak yang berwenang (pihak pengelola,
pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar). | id |