Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran Kayu Bulat Hutan Alam di Indonesia
Abstract
Kayu merupakan hasil utama yang diambil dari hutan, yang dapat berupa kayu bulat dan kayu olahan. Sejak awal, pembangunan sektor kehutanan lebih terkonsentrasi pada industri kayu bulat dikarenakan produk ini merupakan produk utama sektor kehutanan yang menjadi tombak penghasil devisa. Untuk meningkatkan industri pengolahan kayu serta untuk mengatasi permasalahan deforestasi, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan pengelolaan hutan, di antaranya adalah kebijakan larangan ekspor kayu bulat. Pengembangan industri kayu bulat dalam negeri di Indonesia harus didukung oleh pemerintah sehingga dapat terus berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada penawaran kayu bulat hutan alam di Indonesia, dan (2) menganalisis dampak kebijakan pelarangan ekspor kayu bulat dan skenario peningkatan jumlah ekspor kayu bulat serta skenario peningkatan Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) terhadap penawaran kayu bulat hutan alam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time series tahun 1995 – 2011. Spesifikasi model penawaran kayu bulat hutan alam terdiri dari 3 persamaan (2 persamaan struktural dan 1 persamaan identitas), dianalisis menggunakan model ekonometrika dalam bentuk persamaan simultan dan diestimasi dengan mengggunakan metode estimasi Two Stage Least Square (2SLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi, ekspor, dan inventarisasi stok kayu bulat hutan alam merupakan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran kayu bulat hutan alam Indonesia. Peningkatan PSDH dan DR akan meningkatkan produksi dan penawaran kayu bulat hutan alam Indonesia. PSDH dan DR perlu dipertahankan demi terus memotivasi perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis hasil hutan yang sehat dan agar pemerintah juga mendapat jaminan penerimaan jangka panjang.