Manfaat Ekonomi serta Potensi Bahaya dan Risiko Kegiatan Wisata Alam di Curug Cigamea, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2016Author
Uriss, Dwi Ajeng Nirmala
Ekayani, Meti
Nuva
Metadata
Show full item recordAbstract
Curug Cigamea merupakan salah satu objek wisata yang berada di kawasan Gunung Salak Endah (GSE), Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Kegiatan wisata alam di Curug Cigamea tersebut dapat menimbulkan dampak positif dan negatif, yaitu terdapatnya potensi manfaat ekonomi dan juga beragam potensi bahaya dan risiko pada kegiatan wisata alam. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengestimasi nilai manfaat ekonomi dari kegiatan wisata alam di Curug Cigamea; (2) Mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko (tourism hazards) dari kegiatan wisata alam di Curug Cigamea; (3) Mengidentifikasi stakeholder dan menganalisis tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholder dalam pengelolaan kegiatan wisata alam di Curug Cigamea yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan mengurangi potensi bahaya dan risiko (tourism hazards). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan, analisis deskriptif kuantitatif, dan analisis stakeholder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Manfaat ekonomi dari kegiatan wisata alam Curug Cigamea lebih besar dirasakan oleh pelaku usaha dan tenaga kerja regular dari pada occasional dilihat dari nilai share pendapatan wisata dan nilai covering terhadap pengeluaran rumah tangga; (2) Potensi bahaya dan risiko tertinggi pada kegiatan wisata alam di Curug Cigamea terjadi pada musim hujan, di mana pada saat itu juga sedang terjadi peak season; (3) Stakeholder yang berperan sebagai subjek (kuadran I) adalah rescue dan pelaku usaha; sebagai pemain (kuadran II) adalah Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS), Resort II Gunung Salak Endah, Koperasi, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI); sebagai penonton (kuadran III) adalah Desa Gunung Sari; sedangkan sebagai aktor (kuadran IV) tidak ada. Berdasarkan kondisi tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholder yang ada saat ini, pengelolaan di Curug Cigamea masih dapat dikatakan belum efektif, karena walaupun manfaat ekonomi dari kegiatan wisata sudah dapat dirasakan oleh beberapa stakeholder, namun potensi bahaya dan resiko (tourism hazards) masih belum dapat diminimalisir.