dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik
sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat
diperbaharui. Jawa barat merupakan provinsi yang memiliki potensi sumberdaya
alam yang besar, khususnya golongan jenis komoditas tambang batuan yaitu batu
kapur. Salah satu daerah di Jawa Barat yang menghasilkan batu kapur adalah
Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan
untuk mengestimasi besarnya nilai manfaat ekonomi yang diperoleh pengusaha
pertambangan batu kapur dan menganalisis bagaimana persepsi masyarakat
terhadap aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan akibat aktivitas penambangan
batu kapur di Desa Ciampea. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan
sensus pengusaha pertambangan batu kapur dan masyarakat Desa Ciampea. Data
sekunder mengenai peta dan kondisi wilayah diperoleh dari Desa Ciampea,
Kecamatan Ciampea, literatur lainnya dari internet, dan Badan Pusat Statistik.
Kegiatan penambangan batu kapur ini memberikan manfaat ekonomi berupa
pendapatan usaha, penyerapan tenaga kerja, dan kontribusi terhadap pendapatan
unit usaha. Dari 18 pengusaha, diperoleh nilai manfaat ekonomi sebesar Rp
13.407.167,31 per bulan pada satu tempat pembakaran. Kemudian tenaga kerja
terbesar pada pertambangan batu kapur di Desa Ciampea yaitu tukang bungkus
dan tukang angkut dengan masing-masing berjumlah 9 orang (25,71%).
Persentase penyerapan tenaga kerja pertambangan batu kapur di Desa Ciampea
pada tahun 2015 mencapai 19,77%. Total rata-rata upah per bulan yang
dibayarkan oleh pengusaha untuk 35 pekerja sebesar Rp 4.178.240,72 per bulan.
Dari sisi kontribusi terhadap pendapatan unit usaha, jenis pedagang yang berada
di kawasan pertambangan batu kapur Desa Ciampea terdiri dari warung makanan
dan jasa ojek yaitu sebesar Rp 16.155.000,00. Sehingga total manfaat ekonomi
sebesar Rp 33.740.408,03 per bulan. Dari hasil analisis, diketahui juga bahwa
terdapat persepsi positif yang ditunjukan masyarakat terhadap aspek sosial dan
ekonomi akibat aktivitas penambangan batu kapur yaitu sebesar 80%. Sementara
itu, terdapat persepsi negatif masyarakat pada aspek lingkungan yaitu sebesar
84%. | id |