dc.description.abstract | Gulma merupakan tumbuhan pengganggu dan menjadi salah satu ancaman
yang dapat menurunkan produksi kelapa sawit, sehingga diperlukan manajemen
pengendalian gulma yang baik pada perkebunan. Kegiatan magang ini bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penulis tentang aspek teknis
dan manajerial kegiatan manajemen pengendalian gulma. Kegiatan magang
dilaksankan di kebun Dolok Ilir, PTPN IV, Serbelawan, Sumatera Utara pada bulan
Februari hingga Juni 2016. Penulis mengambil peran sebagai pekerja harian,
pendamping mandor, dan pendamping asisten. Analisis vegetasi pada 5 tahun
tanam dengan mengambil 30 contoh pada setiap tahun tanam (TT). Pengamatan
faktor iklim mikro dan tingkat kesuburan dilakukan di kebun Cikabayan IPB.
Pengamatan iklim mikro harian dilakukan pada lima waktu yang berbeda. Gulma
dapat tumbuh dan mendominasi pada suatu areal dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, kegiatan kultur teknis yang dilakukan, faktor edafik, dan karakteristik
gulma. Faktor- faktor penentu dominansi gulma dianalisis secara korelasi terhadap
NJD gulma yang dominan. Hasil penelitian menunjukkan pada TT 1990 gulma
dominan adalah Andropogon aciculatus dengan NJD 21,04%, pada TT 1994 gulma
dominan adalah Digitaria ciliaris dengan NJD 30,57%, pada TT 1998 gulma
dominan adalah Eleusine indica dengan NJD 28,84%, pada TT 2010 gulma
dominan adalah Cynodon dactylon dengan NJD 23,39% , pada TT 2013 gulma
dominan adalah Digitaria ciliaris dengan NJD 17,97%. Hasil uji faktor- faktor
penentu dominasi gulma menunjukkan kegiatan pemupukan berkorelasi negatif
pada tingkat dominansi Andropogon aciculatus dan tanaman penutup tanah
berkorelasi negatif terhadap tingkat dominansi Digitaria ciliaris. Pada aspek
edafik, dan iklim mikro tanaman kelapa sawit, tingkat dominansi gulma
Rostellularia rundana berkorelasi negatif terhadap suhu udara, berkorelasi positif
pada kandungan total unsur hara fosfor di dalam tanah. Tingkat dominansi gulma
Setaria plicata berkorelasi positif terhadap kadar KTK tanah, pH tanah. Tingkat
dominansi gulma Penisetum polystachion berkorelasi positif terhadap kadar kalium
dalam tanah. Tingkat dominansi gulma Ottochloa nodosa yang mendominasi pada
setiap daerah terbuka berkorelasi positif terhadap tingkat intensitas cahaya, dan
berkorelasi negatif terhadap tingkat kelembapan | id |