dc.description.abstract | Pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida sintetik yang
berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Dengan demikian,
dianjurkan penggunaan bioherbisida. Daun Eucalyptus pellita merupakan bahan
yang akan digunakan sebagai bioherbisida. Penelitian bertujuan untuk
mengidentifikasi zat alelokimia pada daun Eucalyptus pellita dan potensinya
sebagai bioherbisida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2016-Juni
2016. Senyawa alelokimia ditentukan berdasarkan GC-MS. Ekstrak daun
Eucalyptus pellita diaplikasikan pada biji gulma tertentu di laboratorium dan
green house. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan empat ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol, konsentrasi
ekstrak 5%, 10%, 15%, 20% pada laboratorium sedangkan pada green house
terdiri atas kontrol, konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 30%, dan 40%. Target
gulma yang digunakan pada laboratorium antara lain Asystasia intrusa, Borreria
alata, dan Eleusine indica sedangkan pada green house gulma target yang
digunakan antara lain Asystasia intrusa, Borreria alata, Eleusine indica, dan
Cyperus brevifolius. Hasil identifikasi kandungan zat kimia pada daun Eucalyptus
pellita menunjukkan bahwa terdapat 23 senyawa dengan senyawa terbesar adalah
1,8 cineol. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak daun Eucalyptus pellita
dapat menekan perkecambahan biji gulma target pada percobaan laboratorium dan
green house. Ekstrak daun Eucalyptus pellita menekan pertumbuhan plumula dan
akar gulma target pada konsentrasi 5%-20% pada percobaan laboratorium dan
konsentrasi 30% dan 40% pada percobaan green house. Ekstrak hanya
berpengaruh terhadap panjang akar Cyperus brevifolius | id |