Show simple item record

dc.contributor.advisorKrisantini
dc.contributor.advisorWiendi, Ni Made Armini
dc.contributor.authorSushanty, Rezky Yuanikha Nur
dc.date.accessioned2017-05-31T03:05:08Z
dc.date.available2017-05-31T03:05:08Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85683
dc.description.abstractTacca chantrieri André adalah herbasius tahunan famili Dioscoreaceae yang ditemukan di wilayah tropika Asia Tenggara. Nama lokal Indonesianya adalah bunga kelelawar dan tergolong tanaman hias bernilai tinggi. Rimpangnya mengandung taccalonolida, evelynin, dan spirostanol yang bersifat cytotoxic terhadap sel kanker. Kerusakan habitat alami, daya berkecambah benih yang rendah dalam waktu lama membuat tanaman ini langka. Penelitian eksploratif ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai metode perkecambahan benih zigotik dan potensi organogenesis T. chantrieri aksesi Kalimantan dan aksesi Queensland secara in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan II dan Laboratorium Mikroteknik, IPB, sejak November 2015 hingga Oktober 2016. Kultur disimpan di ruangan dengan suhu 22±2°C, kelembaban 40±1% dan penyinaran lampu hemat energi 15 Watt setara dengan ± 1340 lux selama 24 jam setiap hari. Penelitian perkecambahan benih menggunakan empat faktor yaitu : pencahayaan, umur benih, durasi perendaman dalam Gibberellic Acid (GA3) dan komposisi media. Kondisi inkubasi perkecambahan terdiri dari kondisi gelap dan terang. Benih berasal dari buah muda dan benih dari buah matang. Durasi perendaman dalam GA3 terdiri dari 1, 2, 3 dan 5 hari. Media perkecambahan terdiri dari empat komposisi media yaitu TC (MS0 + 1 mgL-1 GA3 + 1 mgL-1 Kinetin), TC1 (MS0 + 1 mgL-1 GA3 + 1 mgL-1 Kinetin + 1 gL-1 arang aktif), TC2 (MS0 + 1 mgL-1 GA3 + 1 mgL-1 Kinetin + 2 gL-1 arang aktif), dan TC3 (MS0 + 5 mgL-1 GA3). Kecambah kemudian disubkultur ke media MS13K (MS0 + 0,1 mgL-1 IAA + 1,5 mgL-1 2iP + 4 mgL-1 CaP + 100 mlL-1 air kelapa muda) sebagai media pertumbuhan. Induksi proliferasi dilakukan pada eksplan kecambah aksesi Kalimantan dan tunas adventif aksesi Queensland masing-masing berukuran ±10 mm. Induksi organogenesis dilakukan pada eksplan potongan daun berukuran ±5 mm2 dan tangkai daun berukuran ±10 mm. Media induksi proliferasi merupakan MS0 + 100 mlL-1 air kelapa muda+6-benzyladenin (BA) (1,0; 2,0; 3,0 mgL-1) + Indole Acetic Acid (IAA) (0,25; 0,50; 0,75 mgL-1). Media induksi organogenesis merupakan komposisi MS0 + 100 mlL-1 air kelapa muda + benzyladenin (BA) (1,0; 2,0; 3,0 mgL-1) + Indole Acetic Acid (IAA) (0,5; 1,0; 1,5 mgL-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya berkecambah benih zigotik paling optimum berasal dari benih buah matang dengan durasi perendaman dalam GA3 10 ppm selama 3 hari kemudian ditanam pada media TC3 untuk aksesi Kalimantan dan pada media TC untuk aksesi Queensland. Induksi proliferasi terbaik diperoleh pada media B9 (MS0 + 100 mlL-1 air kelapa muda + 3,0 mgL-1 BA + 0,75 mgL-1 IAA) untuk eksplan kecambah aksesi Kalimantan dan media B5 (MS0 + 100 mlL-1 air kelapa muda + 2,0 mgL-1 BA + 0,50 mgL-1 IAA) untuk eksplan tunas adventif aksesi Queensland. Induksi organogenesis eksplan potongan daun pada media D3 (MS0 + 100 mlL-1 air kelapa muda + 3,0 mgL-1 BA + 0,50 mgL-1 IAA) untuk aksesi Kalimantan menunjukkan hasil terbaik. Aksesi Queensland memberikan respon browning pada semua media induksi organogenesis yang diuji. Eksplan tangkai yang ditanam pada media D3 menunjukkan organogenesis lebih cepat dibandingkan eksplan daunid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcMedicinal Plantid
dc.subject.ddcBogor- Jawa Baratid
dc.titleStudi Perkecambahan Benih Zigotik dan Organogenesis Dua Aksesi Tacca chantrieri Andre Secara in vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyword6-benzyladenineid
dc.subject.keywordbenih zigotikid
dc.subject.keywordIndole Acetic Acidid
dc.subject.keywordGibberellic Acidid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record