dc.description.abstract | Buah Pisang termasuk buah klimakterik dengan daya simpan pendek.
Tingkat kematangan buah ketika dipanen mempengaruhi mutu buah yang akan
dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan menentukan saat panen pisang Mas Kirana
berdasarkan jumlah satuan panas dan mendapatkan waktu panen yang tepat untuk
penanganan pascapanen dalam rangka memperpanjang masa simpan buah.
Percobaan dilaksanakan di Kebun Cibungur, PT. Perkebunan Nusantara VIII,
Sukabumi, Jawa Barat dan Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan
Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan
menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan 5 perlakuan satuan
panas: 600, 625, 650, 675 dan 700 oC hari, setiap perlakuan diterapkan pada 5
tandan sebagai ulangan. Buah pisang Mas Kirana dapat dipanen pada akumulasi
satuan panas 600-700 oC hari atau pada 40-46 hari setelah antesis. Pisang yang
dipanen pada 600 oC hari memiliki masa simpan terlama 11,75 hari setelah panen.
Akumulasi satuan panas mempengaruhi laju respirasi dan waktu penyimpanan.
Jumlah satuan panas mempengaruhi mutu fisik pada kelunakan daging buah dan
sangat mempengaruhi mutu kimia pada padatan terlarut total (PTT). Bobot buah,
susut bobot, kelunakan kulit buah, edible part, kandungan vitamin C, dan asam
tertitrasi tidak dipengaruhi oleh jumlah satuan panas | id |