Penilaian Ekonomi Kerusakan Ekosistem Lamun di Perairan Teluk Banten (Studi Kasus: Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten)
Abstract
Ekosistem lamun (seagrass) memiliki fungsi ekologi dan ekonomi bagi
masyarakat di Kecamatan Bojonegara. Perkembangan dan peningkatan aktivitas
industri, pembangunan dermaga, dan penggunaan alat tangkap nelayan yang tidak
ramah lingkungan menyebabkan kerusakan terhadap ekosistem lamun di Perairan
Kecamatan Bojonegara. Dampak kerusakan ekosistem lamun adalah
berkurangnya jumlah dan jenis ikan, serta berdampak pada jarak yang ditempuh
nelayan ke daerah penangkapan ikan semakin jauh sehingga menyebabkan biaya
operasi penangkapan meningkat. Tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui
persepsi masyarakat dan nelayan tentang fungsi serta kondisi ekosistem lamun di
Perairan Kecamatan Bojonegara; (2) mengestimasi nilai ekonomi kerusakan
ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara dan Perairan Teluk Banten;
dan (3) mengkaji alternatif-alternatif pengelolaan ekosistem lamun di Perairan
Kecamatan Bojonegara. Metode penelitian yang digunakan yaitu skala likert,
Change on Producvity (CoP), Replacement cost, dan Weighted Sum Model
(WSM). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar masyarakat
tidak mendapatkan informasi dengan baik tentang fungsi ekonomi, ekologi, dan
pengelolaan ekosistem lamun karena kurangnya informasi dan sosialisasi dari
pemerintah dan pihak terkait lainnya. Akan tetapi, mereka mengetahui bahwa
ekosistem lamun telah mengalami kerusakan di Perairan Kecamatan Bojonegara;
(2) estimasi nilai ekonomi kerusakan ekosistem lamun yang terdiri dari 3 aspek
yaitu ekosistem lamun sebagai kawasan penangkapan ikan, tempat pemijahan
ikan, dan pencegah abrasi. Nilai ekonomi kerusakan ekosistem lamun dengan luas
Perairan Kecamatan Bojonegara 1.950 ha yakni sebagai kawasan penangkapan
ikan seperti udang, kerapu, belanak, kepiting, kakap dan kerang sebesar Rp
5.185.154,50/ha/tahun. Nilai ekonomi kerusakan ekosistem lamun sebagai tempat
pemijahan ikan (kerapu) sebesar Rp 880.000,00/ha/tahun. Nilai ekonomi
kerusakan ekosistem lamun sebagai pencegah abrasi sebesar Rp
2.366.666,67/ha/tahun. Total nilai ekonomi kerusakan ekosistem lamun di
Perairan Kecamatan Bojonegara sebesar Rp 8.431.821,17/ha/tahun dan di Perairan
Teluk Banten dengan luas ekosistem lamun yang hilang seluas 255,7 ha sebesar
Rp 2.156.016.672,19/tahun; (3) alternatif pengelolaan yang tepat untuk ekosistem
lamun adalah rehabilitasi ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara.