dc.description.abstract | Kentang Atlantik merupakan kultivar kentang yang umum digunakan pada industri pertanian di Indonesia baik bibit ataupun umbinya, tetapi kentang kultivar ini mengalami berbagai permasalahan dari segi kualitas maupun kuantitas. Dibutuhkan pemuliaan tanaman sebagai upaya perbaikan varietas kentang kultivar Atlantik. Penggunaan colchicine diharapkan mampu meningkatkan keragaman genetik sebagai langkah awal pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh colchicine terhadap pertumbuhan vegetatif dan menginduksi ploidi kentang kultivar Atlantik secara in vitro. Penelitian ini juga diharapkan menghasilkan keragaman genetik pada planlet kentang kultivar Atlantik yang dapat diseleksi lebih lanjut. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan dua faktor yaitu konsentrasi colchicine dengan taraf 0,025%, 0,050%, dan 0,075% serta lama perendaman dengan durasi 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Interaksi faktor perlakuan konsentrasi dan lama perendaman colchicine berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan kentang Solanum tuberosum L. kultivar Atlantik secara in vitro yaitu pada jumlah buku tunas (5 sampai 8 MSP), jumlah daun (6 sampai 8 MSP), jumlah akar (7 sampai 8 MSP), panjang akar (4 dan 7 MSP), dan jumlah kloroplas. Faktor tunggal konsentrasi colchicine berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas (6 MSP), jumlah buku (5 sampai 6 MSP), jumlah daun (6 MSP), jumlah akar (8 MSP), panjang akar (7 MSP), dan jumlah kloroplas. Faktor tunggal lama perendaman colchicine berpengaruh nyata terhadap data pertumbuhan tinggi tunas, jumlah buku, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar dan jumlah kloroplas, kecuali pada 1 MSP terhadap peubah jumlah daun dan akar. Konsentrasi colchicine 0,075% perendaman 72 jam menurunkan laju pertumbuhan. Taraf konsentrasi dan lama perendaman colchicine 0,025% perendaman 24 jam meningkatkan jumlah, kerapatan, dan ukuran stomata. Jumlah kloroplas pada durasi perendaman colchicine 24 jam konsentrasi 0,025% dan 0,050% memiliki nilai jumlah kloroplas tertinggi. Tingkat ploidi planlet yang lebih dari tetraploid ( > 16) berdasarkan jumlah persentase paling banyak ditemukan pada perlakuan colchicine 0,025% perendaman 24, 48, dan 72 jam; serta perlakuan colchicine 0,050% perendaman 24 dan 48 jam. Perlakuan yang memiliki tingkat ploidi lebih rendah dari tetraploid ( < 16) paling banyak ditemukan pada perlakuan colchicine 0,075% perendaman 72 jam. Perlakuan dengan colchicine 0,025% dan 0,050% secara nyata menambah jumlah kloroplas lebih dari kontrolnya, tetapi pada konsentrasi perlakuan 0,075% menurunkan jumlah kloroplas. Terdapat keragaan fenotipe hasil perlakuan colchicine pada tata letak daun (phyllotaxis), bentuk daun, dan ukuran daun | id |