Show simple item record

dc.contributor.advisorMulatsih, Sri
dc.contributor.advisorSulistyantara, Bambang
dc.contributor.authorHutzi, Ali Akbar
dc.date.accessioned2017-05-19T08:05:50Z
dc.date.available2017-05-19T08:05:50Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85367
dc.description.abstractKota Bogor yang dikenal sebagai kota hujan juga dikenal sejak lama sebagai kawasan pariwisata di propinsi Jawa Barat. Luas Wilayah Kota bogor sebesar 11.850 Ha terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Salah satu tempat wisata terkenal di Kota Bogor adalah Kebun Raya Bogro (KRB). Kebun Raya Bogor sebagai salah satu kebun raya tertua yang dibangun pada tanggal 18 mei tahun 1817 (197 tahun) atas prakarsa Prof. Dr. C.G.C. Reinwadt, seorang ahli botani dari Jerman. Kebun Raya Bogor juga merupakan kebun raya terbaik nomor satu di Asia Tenggara dalam bidang koleksi dan kegiatan ilmiah. Kebun Raya Bogor memiliki peran utama dan fungsi sebagai tempat melestarikan, mendayagunakan dan mengembangkan potensi tumbuhan melalui kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap Kebun Raya Bogor. Pemahaman secara nyata tentang fungsi penting dari Kebun Raya Bogor tersebut hanya dapat diperoleh apabila kita mengunjunginya. Oleh karena itu, Kebun Raya Bogor sebagai areal wisata harus terus berinovasi untuk dapat menarik minat pengunjung dengan segmentasi yang lebih luas lagi. Inovasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi berbasis internet. Saat ini teknologi berbasis internet sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat pada umumnya. Internet bukan lagi teknologi eksklusif namun sudah menjadi kebutuhan banyak orang untuk melakukan pelbagai hal baik untuk kepentingan pendidikan, bisnis, pekerjaan, bersosialisasi dan lain sebagainya. Sejalan dengan perkembanganya, internet mampu melahirkan banyak teknologi dan berbagai temuan turunan yang dapat diaplikasikan di lingkungan masyarakat. Barcode system adalah salah satu teknologi turunan berbasis internet yang juga dapat dikembangkan di KRB untuk mengenali semua jenis tanaman yang ada secara praktis, lengkap dan jelas. Responden menunjukan ketertarikannya terhadap koneksi internet dan barcode online. Selain itu, nilai WTP yang diberikan oleh responden terhadap fasilitas barcode online sebesar 5.000 rupiah dengan kumulatif responden sebanyak 60,37% dan untuk internet 20.000 rupiah dengan kumulatif responden sebanyak 5,66% memberikan dampak positif terhadap penghitungan analisis finansial. Berdasarkan analisis finansial yang dilakukan, penambahan kedua fasilitas tersebut menunjukan kelayakan. Kriteria layak tersebut dapat dilihat dari nilai NPV yang lebih besar daripada nol yaitu Rp 84.156.085; nilai IRR sebesar 29% lebih besar dari nilai df yang ditetapkan yaitu 12%; Nilai B/C lebih besar dari 1 yaitu sebesar 1,19; dan Payback Periode selama 1,841 tahun yang jauh lebih cepat dibandingkan usia material/ perangkat yang diinvestasikan yaitu 3 tahun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcEcotourismid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor - Jawa Baratid
dc.titleOptimalisasi Wisata Edukasi Melalui Penambahan Layanan Internet Di Kebun Raya Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBarcode onlineid
dc.subject.keywordkebun raya Bogorid
dc.subject.keywordalat interpretasiid
dc.subject.keywordstudi kelayakanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record