Show simple item record

dc.contributor.advisorDjatna, Taufik
dc.contributor.advisorMa’arif, M.Syamsul
dc.contributor.advisorUshada, Mirwan
dc.contributor.advisorWarsiki, Endang
dc.contributor.authorAzrifirwan
dc.date.accessioned2017-05-19T06:45:05Z
dc.date.available2017-05-19T06:45:05Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85339
dc.description.abstractIndustri minuman ringan (ready to drink, RTD) minuman teh kemasan botol saat ini mengalami volume penjualan yang signifikan sesuai dengan pertumbuhan penduduk dan daya beli konsumen. Salah satu upaya agar produk tetap diminati oleh konsumen dan memiliki daya tarik adalah inovasi desain kemasan. Daya tarik desain kemasan adalah kombinasi antara elemen visual dan elemen struktur, yaitu dapat mempengaruhi ekspektasi, persepsi dan kesukaan konsumen terhadap RTD. Kompleksitasnya adalah ketika produsen mengeluarkan produk dengan format baru, memiliki varian rasa dan perubahan visual kemasan produk. Karakteristik desain kemasan botol harus memperhitungkan kombinasi dan proporsional antara elemen warna, tulisan, gambar dan juga bentuk kemasan untuk memenuhi aspek ergonomik. Kombinasi pada elemen desain akan membuat konsumen memiliki kata-kata ekspresi sendiri untuk menggambarkan preferensi-persepsi mereka. Permasalahan- nya adalah proses desain kemasan saat ini cenderung kepada persepsi dan intuisi desainer, tidak menggunakan teknik terukur yang dapat mengetahui persepsi kon- sumen serta memerlukan waktu lama. Relasi persepsi konsumen dengan elemen desain tidak mudah untuk dilakukan, di mana memerlukan pemahaman terhadap deskripsi semantik dan deskripsi atribut-variabel. Berdasarkan hal ini, dibutuhkan sebuah pengembangan model desain kemasan yang mampu merepresentasikan hubungan kompleks antara persepsi konsumen dan elemen-elemen desain. Model yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi pengetahuan, dan sebagai salah satu metoda untuk menghasilkan desain kemasan inovasi. Selain itu model ini juga akan menyederhanakan proses diagnosis kompleks menjadi lebih sederhana. Tujuan penelitian ini berdasarkan penjelasan diatas adalah mengembangkan model untuk desain kemasan RTD berbasis kepada Kansei Engineering dengan menggunakan teknik data mining. Submodel pertama adalah membuat analisis sistem dengan menggunakan metode Business Process Model and Notation (BPMN) untuk mengetahui alur proses desain kemasan minuman ringan. Analisis sistem menjelaskan bagaimana menghasilkan ide (idea generation), konsep desain (concept generation), seleksi konsep (concept selection). Pemodelan proses bisnis mendefinisikan aktor yang terlibat, menjelaskan interaksi antar aktor, dan mengilustrasikan proses pengiriman data. Keluaran dari pemodelan proses bisnis ini adalah pemahaman pengembangan desain kemasan RTD berbasis Kansei Engineering (KE). Submodel kedua adalah ekstraksi kata kunci dengan menggunakan metode analisis wacana. Analisa wacana dengan menggunakan ekstraksi kata kunci dan pemetaan pesan telah menghasilkan kumpulan kata-kata, yang didefinisikan sebagai kata Kansei partisipan (konsumen). Hasil penelitian didapatkan bahwa partisipan mampu menganalisis fungsionalitas, kegunaan dan memberikan perhatian aspek ergonomi (human factor) terhadap desain kemasan RTD. Keluaran analisis wacana adalah kata Kansei yang digunakan sebagai materi kuesioner, pada submodel ketiga. Submodel ketiga adalah reduksi dimensi kata Kansei dengan menggunakan metode Principle Component Analysis. Pada tahap ini kuisioner digunakan untuk menilai elemen desain minuman teh kemasan dengan menggunakan metode semantic differential. Hasil reduksi data didapatkan dua kata Kansei yaitu eye-catching dan serius. Pada pemetaan kata Kansei dan elemen desain, konsumen dapat mengidentifikasi elemen visual desain minuman teh dalam kemasan botol seperti warna, tulisan, gambar, label, dan bentuk kemasan. Kata Kansei eye-catching dan serius digunakan sebagai atribut keputusan pada kaidah keputusan. Submodel keempat adalah penyusunan kaidah keputusan dengan menggunakan metode Bayesian Rough Set. Kaidah keputusan telah berhasil mendefinisikan logika if-then antara atribut keputusan dan elemen-subelemen visual dan struktur. Kata Kansei serius dicirikan oleh kombinasi tulisan teks produk yang tidak legible, ukuran huruf kecil, warna tunggal pada teks, warna label dominan cokelat, hitam, hijau dan tidak ada ilustrasi gambar. Kata Kansei eye-catching dipersepsikan oleh konsumen dengan kombinasi antara atribut desain berupa ketajaman warna, tulisan teks, ukuran teks, warna teks dan warna label dominan seperti cokelat, merah, hijau, putih, dan terdapat ilustrasi air. Suatu botol RTD disebut ergonomis jika terdapat elemen struktur seperti tinggi botol, lengkung, tutup botol dan diameter dasar botol. Pengembangan model desain elemen pada kemasan minuman teh dapat menjadi referensi untuk inovasi desain kemasan. Penelitian ini dapat memberi nilai tambah untuk pengembangan desain kemasan bagi industri dan UMKM untuk membuat desain yang menarik perhatian konsumen.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultural technologyid
dc.subject.ddcPacking designid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa baratid
dc.titlePengembangan Model Desain Kemasan Minuman Ringan Berbasis Kansei Engineeringid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordanalisis wacanaid
dc.subject.keywordelemen desainid
dc.subject.keywordKanseiid
dc.subject.keywordkaidah keputusanid
dc.subject.keywordkemasanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record