Show simple item record

dc.contributor.advisorKurnia, Rahmat
dc.contributor.advisorKamal, M. Mukhlis
dc.contributor.authorHastari, Indah Febry
dc.date.accessioned2017-05-18T07:11:59Z
dc.date.available2017-05-18T07:11:59Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85321
dc.description.abstractKerapu memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Lampung merupakan salah satu penghasil kerapu karena memiliki perairan yang sesuai untuk kegiatan budidaya. Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) menentukan luasan perairan, 2) menetapkan nilai daya dukung, 3) menganalisis kelayakan usaha, dan 4) menyusun strategi pengelolaan budidaya kerapu sistem KJA. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2016 di kawasan perairan Ringgung Kabupaten Pesawaran Lampung. Metode penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara serta penelusuran data sekunder. Penghitungan daya dukung menggunakan pendugaan yang berasal dari beban limbah nitrogen budidaya. Pendataan ekonomi masyarakat nelayan KJA menggunakan analisis kelayakan usaha dari kegiatan KJA, data sosial menggunakan AHP (Analyhtichal Hirarki Process). Hasil penelitian menunjukkan lokasi yang sangat sesuai untuk budidaya kerapu sistem KJA di perairan Ringgung yang diperoleh sebesar Ha 8 522.12 (85.94%). Hasil analisis daya dukung perairan berdasarkan perhitungan limbah antopogenik (yang berasal dari aktivitas manusia), perairan Ringgung dapat menampung yaitu 2 353 unit atau dalam jumlah produksi mencapai 2 470.65 ton. Berdasarkan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan budidaya sebesar Rp14 156 343/10 pembudidaya. Keuntungan untuk kawasan budidaya KJA di perairan Ringgung adalah 480 milyar. Kegiatan budidaya kerapu dengan KJA sangat menguntungkan karena berdasakan perhitungan dari analisis Benefit Cost Ratio didapatkan nilai 2.37 mengalami keuntungan dikarenakan hasil produksi sangat mencukupi. Selain itu dilakukan analisa BEP (Break Even Point) untuk mendapatkan nilai titik impas kegiatan budidaya, nilai produksi yang harus dicapai yaitu 147.63 kg dan nilai titik impas berikutnya akan didapat apabila harga jual dari hasil panen yaitu sebesar Rp97 714 /kg. Berdasarkan hasil alternatif pengelolaan budidaya kerapu di perairan Ringgung supaya dapat berkelanjutan alternatif yang paling penting adalah pembuatan dan penetapan perizinan usaha budidaya. Berdasarkan dari hasil daya dukung dan evaluasi ekonomi dapat disimpulkan bahwa jumlah produksi dari kegiatan KJA masih dapat ditingkatkan sehingga dapat menunjang mata pencaharian bagi nelayan. Namun diperlukan batasan penggunaan lahan budidaya agar tidak mengalami penurunan kualitas.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFish Seawaterid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcKab. Pesaworan, Lampungid
dc.titlePengelolaan Kawasan Budidaya Kerapu Sistem KJA dengan Pendekatan Daya Dukung Ekologi (Studi Kasus: Perairan Ringgung Kabupaten Pesawaran Lampung)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddaya dukungid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid
dc.subject.keywordperairan Ringgungid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record