Metode Penetapan Mesofauna Tanah yang Sesuai pada Area Lahan Gambut di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau
View/ Open
Date
2016Author
Syah, Angga Iman
Djajakirana, Gunawan
Sumawinata, Basuki
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengukuran mesofauna tanah penting dilakukan untuk melihat keragaman
hayati dan keseimbangan ekosistem. Salah satu cara pengukuran mesofauna tanah
ialah metode ekstraksi. Beberapa metode ekstraksi mesofauna tanah ialah Berlese
dan Kempson, serta terdapat metode lainnya ialah hand sorting. Metode Berlese
banyak digunakan di tanah mineral dalam ekstraksi mesofauna tanah, sedangkan
pada tanah gambut tidak banyak dilakukan. Hal tersebut dikarenakan tanah
gambut yang lokasinya sulit dijangkau oleh para peneliti, di sisi lain terdapat
beberapa penelitian menunjukkan hasil yang kurang representatif. Namun, ketika
mengamati mesofauna tanah secara langsung di lapangan, mesofauna tanah
tersebut mempunyai populasi yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan
metode yang sesuai untuk pengukuran mesofauna di tanah gambut. Oleh karena
itu, penelitian ini dilakukan untuk membandingkan metode ekstraksi yakni
metode Berlese dan Kempson serta metode lainnya adalah modifikasi hand
sorting untuk mencari metode yang paling sesuai pada lahan gambut di tiga tipe
penggunaan lahan. Penelitian ini menggunaan tiga tipe penggunaan lahan yakni
Hutan Tanaman Industri (HTI) akasia umur 6 bulan, HTI akasia umur 36 bulan
dan hutan konservasi. Contoh tanah diambil dari lahan PT RAPP di Teluk Meranti,
Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Masing-masing penggunaan lahan diambil
contoh tanah dari tiga titik secara acak. Pengukuran mesofauna tanah ditetapkan
dengan menggunakan metode hand sorting, Berlese dan Kempson. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Acari yang paling dominan di tiga tipe
penggunaan lahan dengan metode hand sorting dan Kempson, sedangkan
Collembola yang paling dominan menggunakan metode Berlese. Berdasarkan
nilai kepadatan total individu di tiga penggunaan lahan, metode Kempson
mempunyai nilai yang paling tinggi, sedangkan metode hand sorting mempunyai
nilai yang paling rendah. Berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon
mesofauna tanah di tiga tipe penggunaan lahan pada metode Kempson
mempunyai keragaman yang paling tinggi, sedangkan metode Berlese mempunyai
keragaman yang paling rendah.