Perencanaan Penggunaan Lahan untuk Sawah di Kecamatan Jonggol dan Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2016Author
Syaiputri, Khaidifah
Widiatmaka
Mulya, Setyardi Pratika
Metadata
Show full item recordAbstract
Lahan sawah memegang peranan penting dalam penyediaan pangan
nasional. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah penghasil tanaman
padi di Pulau Jawa yang memiliki luas lahan sawah sebesar 26.08 % dari total
luas lahan sawah di Indonesia (BPS 2015a). Kabupaten Bogor merupakan salah
satu daerah sentra padi di Jawa Barat. Luas panen tanaman padi di wilayah
Kabupaten Bogor 5 tahun terakhir pada tahun 2008 hingga 2012 mengalami
peningkatan luas panen sebesar 81 296 ha menjadi 83 935 ha (BPS 2012b), hal ini
menunjukkan wilayah Kabupaten Bogor memiliki potensi besar untuk
pengembangan tanaman padi sawah. Penggunaan lahan yang baik menjadi faktor
pendukung peningkatan produksi tanaman padi sawah. Tujuan penelitian ini
adalah untuk merencanakan penggunaan lahan sawah di Kecamatan Jonggol dan
Klapanunggal dengan metode evaluasi lahan.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut: (1) mengkaji satuan peta tanah dan lahan
BBSDLP 2012, (2) melakukan interpretasi penggunaan lahan saat ini, (3)
pengecekan lapang dan pengambilan sampel tanah, (4) melakukan analisis kimia
sampel tanah di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, (5) melakukan
evaluasi lahan fisik dan ekonomi untuk tanaman padi sawah, (6) membuat peta
ketersediaan lahan untuk pengembangan tanaman padi sawah dan (7) membuat
peta arahan pengembangan tanaman padi di Kecamatan Jonggol dan
Klapanunggal.
Terdapat 19 satuan peta tanah di daerah penelitian. Berdasarkan klasifikasi
menurut Soil Taxonomy, tanah di wilayah penelitian termasuk kedalam ordo
Inceptisols, Entisols, Alfisols dan Ultisols. Kelas kesesuaian lahan dominan sesuai
untuk tanaman padi sawah dengan kelas S1 (sangat sesuai) dan S3 (sesuai
marjinal). Analisis ekonomi B/C pengusahaan padi sawah berdasarkan kelas
kesesuaian lahan yang dominan (S3) menghasilkan nilai sebesar 1.75. Nilai B/C
ratio 1.75 artinya adalah pengusahaan padi sawah masih cukup menguntungkan di
wilayah penelitian (B/C >1). Hasil interpretasi citra ikonos yang didukung dengan
verifikasi lapang menghasilkan 12 jenis penggunaan lahan yaitu badan air, lahan
terbangun, hutan campuran, hutan lahan kering sekunder, hutan sejenis
(budidaya), lahan terbuka, perkebunan, perkebunan campuran, pertambangan,
sawah, semak/belukar dan tegalan. Sawah merupakan penggunaan lahan yang
dominan yaitu seluas 5 798.69 ha atau 25.25 % dari luas wilayah penelitian.
Analisis ketersediaan lahan untuk pengembangan sawah di wilayah penelitian
adalah sebesar 594.87 ha atau 2.59 % dari luas wilayah penelitian yang berpotensi
dan sesuai untuk perluasaan pertanian padi sawah.