View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Land Resource Management
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Land Resource Management
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Turnover Bahan Organik Tanah di Bawah Tegakan Pinus (Pinus Merkusii) di Taman Wisata Alam Gunung Pancar dan Hutan Penelitian Dramaga

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (11.50Mb)
      Date
      2016
      Author
      Aisandi, Denok Ayu Uni
      Darmawan
      Sudarsono
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Bahan organik tanah (BOT) merupakan komponen terpenting dalam memperbaiki kualitas tanah. Bahan organik dalam tanah umumnya sedikit sehingga perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Kandungan BOT antara lain tergantung pada sumber bahan organik yang masuk. Hal ini berhubungan dengan jenis vegetasi yang tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi serasah, kandungan BOT, dan turnover BOT di bawah tegakan Pinus (Pinus merkusii) pada tanah yang berbeda yaitu di Taman Wisata Alam Gunung Pancar (TWAGP) dan Hutan Penelitian Dramaga (HPD). Produksi serasah pinus diukur dengan metode little trap dan kandungan C-organik serasah ditetapkan di laboratorium. Karakteristik dan klasifikasi tanah di masing-masing lokasi ditetapkan melalui pengamatan lapang dan analisis laboratorium pada masingmasing tiga profil di setiap lokasi. Tanah di lokasi TWAGP adalah Typic Eutrudepts dan Typic Dystrudepts sedangkan tanah di lokasi HPD adalah Typic Dystrudepts. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi serasah pinus di lokasi TWAGP sebesar 10,49 ton/ha/tahun sedangkan pada lokasi HPD sebesar 5,36 ton/ha/tahun. Perbedaan ini dikarenakan ketinggian, sifat tanah tergantung pH dan curah hujan di lokasi TWAGP lebih optimal untuk pertumbuhan pinus dibanding lokasi HPD. Kandungan C-organik tanah di lokasi TWAGP berkisar antara 0,20-1,65 % sedangkan di lokasi HPD berkisar antara 0,31-5,54 %. Turnover BOT di lokasi HPD lebih lama yaitu sekitar 23-36 tahun dibandingkan di lokasi TWAGP dengan turnover BOT sekitar 10-15 tahun. Faktor yang mempengaruhi turnover BOT pada penelitian ini yaitu rasio klei/Corganik.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85097
      Collections
      • UT - Land Resource Management [1478]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository