dc.description.abstract | Kegiatan perikanan tangkap yang bersifat common property dan open
access menyebabkan meningkatnya upaya penangkapan di perairan umum,
sehingga dapat mengakibatkan over fishing. Genus Rastrelliger spp. merupakan
komoditas utama di Labuan, Banten, yang hasil tangkapannya menurun beberapa
tahun terakhir. Upaya pengelolaan berbasis multi-species diperlukan secara
berkala sehingga sumber daya dapat berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis makanan, aspek biologi reproduksi, dan mengkaji dinamika
populasi, serta merumuskan pola pengelolaan yang tepat bagi ikan R. faughni, R.
kanagurta, dan R. brachysoma di Perairan Selat Sunda.
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pengelolaan sumber daya
ikan multi-species dengan studi kasus di Perairan Selat Sunda melalui pendekatan
aspek dinamika populasi yang didukung aspek makanan dan biologi reproduksi.
Pengambilan ikan contoh di PPP Labuan Banten dilaksanakan pada bulan April-
Agustus 2015. Analisis ikan contoh dilakukan di Laboratorium Biologi Perikanan,
Divisi Manajemen Sumberdaya Perikanan, Departemen Manajemen Sumber Daya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Pengukuran panjang total dan tinggi badan, serta penimbangan bobot dilakukan
pada ikan contoh. Selanjutnya dilakukan pembedahan, pengambilan gonad,
lambung dan usus.
Luas relung makanan ketiga ikan dalam genus Rastrelliger spp. di Perairan
Selat Sunda secara keseluruhan tergolong sempit, walaupun makanannya
beragam. Berdasarkan komposisi makanan, tumpang tindih makanan, dan nilai
koefisien ketergantungan antar spesies menunjukkan bahwa hubungan antar
spesies kembung, kembung lelaki, dan kembung perempuan adalah kompetisi
(persaingan). Kompetisi tersebut dapat dilihat pada kesamaan makanan utama
genus Rastrelliger spp., yaitu sama-sama memakan Bacillariophyceae dengan
proporsi yang berbeda.
Hasil analisis menggunakan software FISAT II dengan metode pemisahan
umur, menunjukkan bahwa ikan kembung memiliki nilai L∞ untuk betina dan
jantan masing-masing sebesar 264.00 mm dan 288.69 mm, ikan kembung lelaki
293.00 mm dan 330.24 mm, serta ikan kembung perempuan 272.04 mm dan
286.42 mm. Koefisien pertumbuhan (K) untuk ikan kembung betina dan jantan
ikan kembung lelaki betina dan jantan sebesar 0.22 dan 0.16, 0.24 dan 0.10, serta
ikan kembung perempuan betina dan jantan sebesar 0.20 dan 0.13. Nilai GPI
(Growth Performance Index) pada ikan kembung sebesar 4.2758, ikan kembung
lelaki sebesar 4.1673, dan pada ikan kembung perempuan sebesar 4.2076. Puncak
rekruitmen masing-masing spesies berbeda-beda.
Ikan contoh genus Rastrelliger spp. dari Perairan Selat Sunda memiliki
kisaran panjang total 126-220 mm pada ikan kembung, ikan kembung lelaki 98-
260 mm, dan ikan kembung perempuan 95-255 mm. Secara berurutan betina dan
jantan, ikan kembung memiliki ukuran pertama kali matang gonad 192 mm dan
iii
182 mm, ikan kembung lelaki 212 mm dan 225 mm, serta ikan kembung
perempuan 220 mm dan 219 mm. Ikan kembung (R. faughni) dan ikan kembung
lelaki (R. kanagurta) diduga mengalami puncak pemijahan pada bulan Agustus,
dan ikan kembung perempuan (R. brachysoma) diduga mengalami puncak
pemijahan pada bulan Juli. Nilai fekunditas rata-rata ikan kembung mencapai
36 976 butir, ikan kembung lelaki mencapai 20 880 butir, serta ikan kembung
perempuan mencapai 55 252 butir. Ketiga ikan dalam genus Rastrelliger spp.
memiliki tipe pemijahan partial spawner.
Nilai Maximum Sustainable Yield (MSY) untuk genus Rastrelliger spp.
sebanyak 1 919.02 ton dan fMSY (upaya optimum) sebesar 16 766 trip. Pendugaan
laju eksploitasi untuk ikan kembung yaitu sebesar 0.98, ikan kembung lelaki
sebesar 0.98, dan ikan kembung perempuan 0.85. Dilihat dari laju eksploitasi
tersebut dapat diduga ketiga ikan dari genus Rastrelliger spp. di perairan Selat
Sunda telah mengalami over exploited.
Pengelolaan perikanan yang bijaksana diperlukan agar tidak mempengaruhi
kelestarian stok ketiga ikan dalam genus Rastrelliger spp. yang tersedia di
perairan Selat Sunda. Upaya pengelolaan sumberdaya genus Rastrelliger spp.
dapat dilakukan dengan cara mempertahankan kualitas perairan dan mengurangi
tangkapan ikan pada puncak pemijahan yaitu bulan Juli-Agustus. Berdasarkan
data statistik perikanan Pandeglang tahun 2014, pengelolaan multispesies ikan
kembung dapat berupa pengurangan upaya penangkapan sebesar 12 583 trip dan
meningkatkan ukuran mata jaring purse seine menjadi 2.0 inci agar populasi
ketiga ikan dalam genus Rastrelliger spp. tetap berkelanjutan, serta dapat
mensejahterakan bagi nelayan dan masyarakat. | id |