Show simple item record

dc.contributor.advisorBudiardi, Tatag
dc.contributor.advisorEkasari, Julie
dc.contributor.authorSumitro
dc.date.accessioned2017-05-04T04:06:07Z
dc.date.available2017-05-04T04:06:07Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84249
dc.description.abstractSistem budidaya ikan lele intensif dapat menurunkan kualitas air karena tingginya limbah nitrogen (N) hasil buangan metabolik berupa amonia yang bersifat toksik bagi kebanyakan organisme akuatik bahkan dalam konsentrasi yang rendah. Pada teknologi bioflok, amonia akan dimanfaatkan oleh bakteri untuk mensintesis menjadi protein bakteri yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan tambahan untuk ikan. Namun demikian, proses tersebut dapat berlangsung jika terjadi keseimbangan antara C-organik dan nitrogen dalam media budidaya. Kepadatan ikan yang tinggi juga menyebabkan terjadinya kompetisi ruang dan pengambilan makanan yang berdampak pada meningkatnya agresi antar ikan yang berujung pada kematian dan menurunnya jumlah produksi panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja produksi dan keseimbangan massa nitrogen dalam budidaya ikan lele Clarias gariepinus intensif berbasis teknologi bioflok. Ikan lele dengan panjang rata-rata 6±1 cm ditebar secara acak pada bak bundar yang dilapisi terpal berdiameter 2 m yang diisi air sebesar 2 m3. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas perlakuan dengan padat tebar 500 ekor ikan m-3 sebagai kontrol tanpa perlakuan bioflok, dan perlakuan sistem bioflok dengan tingkat kepadatan yang berbeda, yaitu 500, 750 dan 1000 ekor m-3. Penambahan karbon pada sistem bioflok menggunakan tapioka dengan kadar karbon sebesar 40%, dengan estimasi rasio C/N target sebesar 10. Parameter yang diamati meliputi parameter kualitas air yaitu total amonia nitrogen (TAN), nitrit, nitrat, dissolved inorganic nitrogen (DIN), total suspended solid (TSS), dan alkalinitas. Parameter kinerja produksi meliputi : tingkat kelangsungan hidup, biomassa, laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, retensi protein dan penggunaan air. Parameter keseimbangan massa nitrogen meliputi total output, N hilang dan tidak terukur, dan efisiensi nitrogen. Sedangkan analisis biaya yaitu pendapatan, R/C ratio, B/C ratio, BEP volume, HPP dan PP. Hasil kinerja produksi menunjukkan bahwa bobot rata-rata akhir tertinggi adalah pada perlakuan BFT 1000 dan berbeda nyata dibanding perlakuan lainnya (P<0.05). Laju pertumbuhan harian tertinggi terdapat pada perlakuan BFT 1000 dan BFT 500 (6.01 % hari-1 dan 5.96 % hari-1). Namun demikian, BFT 1000 memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah dibanding perlakuan lainnya (P<0.05). Sistem bioflok dapat meningkatkan retensi protein dan dapat meminimalkan penggunaan air. Nilai efisiensi penggunaan N pada sistem bioflok lebih tinggi dibanding pada sistem kontrol. Sistem budidaya ikan lele dengan kepadatan 750 dan 1000 ekor m-3 dapat mempercepat pengembalian investasi dibanding BFT 500 dan kontrol (P<0.05). Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi sistem BFT dengan kepadatan 1000 ekor ekor m-3 dapat meningkatkan biomassa produksi dan retensi protein, mengurangi penggunaan air, efisiensi nitrogen yang tinggi dan pengembalian investasi yang lebih cepat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcCatfishid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKinerja Produksi Dan Keseimbangan Massa Nitrogen Dalam Budidaya Ikan Lele Clarias Gariepinus Intensif Berbasis Teknologi Bioflokid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbioflokid
dc.subject.keywordikan leleid
dc.subject.keywordintensifid
dc.subject.keywordpadat tebarid
dc.subject.keywordefisiensi nitrogenid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record