Show simple item record

dc.contributor.advisorKurnia, Rahmat
dc.contributor.advisorPratiwi, Niken Tunjung Murti
dc.contributor.authorMendrofa, Septinus
dc.date.accessioned2017-05-04T04:05:31Z
dc.date.available2017-05-04T04:05:31Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84245
dc.description.abstractKecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara memiliki ekosistem mangrove yang cukup luas dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Lokasi mangrove di wilayah ini berdekatan dengan lingkungan pemukiman penduduk, sehingga dikhawatirkan terjadinya pemanfaatan berlebihan dan juga kerusakan yang besar jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian awal, yakni berupa kajian tentang potensi dan strategi pengelolaan pada ekosistem mangrove yang ada di kawasan Sawo untuk dapat menjadi dasar bagi pemerintah dan instansi terkait dalam merumuskan keputusan untuk pelestarian ekosistem mangrove di kawasan pesisir Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi dan menetapkan strategi alternatif dalam pelestarian ekosistem mangrove di Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2016 dengan metode studi kasus dan metode pengambilan contoh purposive sampling serta untuk pengumpulan data vegetasi mangrove dengan menggunakan metode “Plot Count Method” (Quadrat Method). Di kawasan pesisir Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara ditemukan 13 spesies mangrove sejati yaitu Acrostichum aureum, Acrostichum spesiosum, Bruguiera cylindrical, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera sexangula, Ceriops tagal, Lumnitzera littorea, Nypa fruticans, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Soneratia alba, dan Xylocarpus granatum, serta 11 spesies lainnya merupakan mangrove ikutan yaitu Canavalia maritima, Cyperus malaccensis, Cyperus scariosus, Derris trifoliate, Hibiscus tiliaceus, Ipomea pescaprae, Morinda citrifolia, Pandanus tectorius, Pongamia pinnata, Scaevola taccada, dan Terminalia catappa. Mangrove spesies R. apiculata memiliki rata-rata nilai penting (NP) yang lebih tinggi dibanding spesies lain baik untuk tingkat pohon, anakan, dan semai yakni pada Stasiun I yaitu 158,04%, 153,11%, dan 113,54%, dan pada Stasiun II yaitu 147,16%, 153,69% dan 123,99%. Menurut hasil olahan data citra landsat diketahui bahwa dalam jangka waktu 10 tahun maka penurunan luas mangrove di daerah penelitian mencapai 17,405 ha. Kerusakan ekosistem mangrove di Kecamatan Sawo disebabkan oleh kegiatan manusia dan pengaruh bencana alam, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat akan jenis, fungsi serta manfaat hutan mangrove tersebut. Hasil perumusan strategi pengelolaan mangrove di kawasan pesisir Kecamatan Sawo supaya tetap lestari ditetapkan berdasarkan strategi utama yaitu pemberdayaan masyarakat, serta pendidikan dan pelatihan masyarakat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcCoastal and marine resource managementid
dc.subject.ddcMangroveid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcNias-SUMUTid
dc.titlePotensi Dan Strategi Pengelolaan Mangrove Di Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utaraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAHPid
dc.subject.keywordKecamatan Sawoid
dc.subject.keywordpotensi mangroveid
dc.subject.keywordstrategi pengelolaan mangroveid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record